Kapuas Hulu (ANTARA) - Bupati Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat Fransiskus Diaan berharap kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) sebagai nusantara baru di Kalimantan Timur dapat berdampak terhadap kemajuan berbagai lini pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur.

"Nusantara baru, Indonesia maju begitu juga harapan kami, dengan adanya IKN diharapkan Kapuas Hulu juga ikut maju dari berbagai sektor pembangunan," kata Fransiskus Diaan, usai memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia, di Putussibau Kapuas Hulu, Sabtu.

Fransiskus menyampaikan posisi Kabupaten Kapuas Hulu berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur yang terdampak perpindahan IKN ke nusantara baru di Kalimantan Timur.

Ke depannya, Kapuas Hulu dapat akses ke IKN melalui jalur darat yang saat ini proses pembangunan jalan masih sedang berlangsung.

Ia berharap sesuai dengan target Presiden Jokowi akses jalan perbatasan Kapuas Hulu Kalimantan Barat menuju Kalimantan Timur segera terealisasi dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat akses jalan Lintas Timur Kapuas Hulu segera selesai dan tebus ke Kalimantan Timur, sesuai apa yang disampaikan Jokowi," kata Fransiskus.

Fransiskus optimistis pemindahan IKN ke Kalimantan Timur akan mendatangkan dampak langsung kemajuan Kapuas Hulu dari berbagai sektor pembangunan.

Meskipun demikian, perlu kesiapan seluruh pihak hingga lapisan masyarakat untuk menghadapi dampak dari kemajuan di IKN.

"Kita harus mempersiapkan diri, mulai dari sumber daya manusia hingga potensi yang ada untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucap Fransiskus.

Sebagai informasi, pemerintah pusat sudah menyiapkan akses Kapuas Hulu ke Kalimantan Timur dengan membangun ruas jalan dan jembatan Nanga Erak-Batas Kalimantan Timur yang berada tepat di bagian timur wilayah Kapuas Hulu dan beberapa kali sudah dipantau langsung oleh Menteri PUPR terkait capaian pembangunannya.
Baca juga: Pelita untuk Nusantara
Baca juga: Investasi di IKN, peluang dan tantangan di era baru

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024