Untuk pemerataan pembangunan maka akan dilakukan dengan membangun dari pinggiran, dari desa, dan dari daerah terluar yang ada di Provinsi Lampung.
Lampung Selatan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan akan fokus melakukan pemerataan pembangunan di daerahnya, dengan program yang dimulai dari desa.
 
"Presiden dalam pidato kenegaraannya sudah menyampaikan keberhasilan pemerintah dalam membangun fondasi dan peradaban baru melalui pendekatan pembangunan yang Indonesia sentris," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin saat HUT ke-79 RI, di Kota Baru, Lampung Selatan, Sabtu.
 
Ia melanjutkan pemerintah daerah pun akan ikut serta dalam mendukung pembangunan nasional, dengan fokus melakukan pemerataan pembangunan di daerah melalui program-program yang inisiasinya dimulai dari desa.
 
"Untuk pemerataan pembangunan maka akan dilakukan dengan membangun dari pinggiran, dari desa, dan dari daerah terluar yang ada di Provinsi Lampung," katanya pula.
 
Dia menjelaskan pendekatan itu bukan hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat termasuk yang berada di daerah terpencil merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan.
 
"Ini sejalan dengan arahan Presiden, dan Provinsi Lampung juga harus bersiap menyongsong masa depan dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi teknologi digital, kreatif, unggul, berdaya saing," ujar dia lagi.
 
Kemudian sumber daya manusia di Lampung juga harus memiliki kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi terbaru dan perkembangan zaman. Sebagai kunci untuk memastikan bahwa pembangunan yang telah dicapai selama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang merata bagi seluruh masyarakat di Provinsi Lampung.
 
"Kalau secara nasional kita punya Nusantara baru, dan Indonesia bersiap menuju masa depan yang lebih gemilang yaitu dengan menyongsong ibu kota baru, pergantian kepemimpinan, serta visi Indonesia emas tahun 2045. Adanya transisi ini adalah momentum besar yang harus kita raih dengan sukses dengan semangat baru, dan Lampung sebagai bagiannya memiliki peran strategis dalam mewujudkan Indonesia maju melalui potensi yang dimiliki," ujarnya pula.
 
Menurut dia, dengan sumber daya alam yang melimpah, potensi ekonomi besar dan keragaman budaya yang kaya. Lampung memiliki segala yang dibutuhkan untuk menjadi provinsi yang maju, terdepan, dan berdaya saing.
 
"Namun kemajuan ini tidak bisa kita capai tanpa kerja keras dan kerja sama dalam membangun Lampung, terutama saat harus membangun dari pinggir agar yang merasakan kemajuan tidak hanya di kota tapi juga di desa, dan daerah pinggiran," ujar dia lagi.
 
Salah satu program pemerataan pembangunan di tingkat desa di Lampung adalah melalui Smart Village.
 
Progres program Smart Village pada akhir 2023 sudah mencapai 97 persen dari total jumlah desa yang ada di Provinsi Lampung sebanyak 2.446 desa yang tersebar di 13 kabupaten, hanya tersisa 61 desa yang belum menerapkan Smart Village.

Desa-desa tersebut ada di Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, dan Lampung Utara. Kendala 61 desa belum dapat maksimal menerapkan Smart Village, karena adanya kendala sinyal internet yang menghambat penerapan pelayanan desa berbasis digital.
 
Untuk mendukung penerapan Smart Village, pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan sebanyak Rp15,9 miliar. Dari bantuan tersebut setiap desa akan memperoleh dana bantuan pengembangan program Smart Village sebesar Rp6 juta.
Baca juga: Bappenas sebut pembangunan Kota Baru Lampung prospektif dilanjutkan
Baca juga: Mendag: Pembangunan sentra UMKM Lampung dilakukan dekat bandara

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024