Menurut informasi, pelajar kelas XII itu saat ditemukan masih bernapas, namun meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju RS Dr Noesmir Baturaja.
Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), AKBP Mulyadi di Baturaja, mengatakan bahwa kejadian tersebut bermula ketika korban bersama temannya Leo (15) mencari batu akik di Sungai Ogan untuk dijual karena harganya menurut informasi saat ini sangat mahal.
"Sepulang sekolah kedua rekan itu turun ke Sungai Ogan di dekat RSUD Ibnu Soetowo Baturaja sekitar pukul 12.30 WIB," kata Kapolres.
Saat berada di sungai, kata Kapolres, korban terseret arus sekitar satu kilometer dari tempatnya turun.
Melihat temannya terbawa arus, lanjut dia, Leo mencoba membantu namun tidak sanggup karena arus sungai saat itu cukup deras sehingga mencari bantuan berteriak minta tolong kepada warga sekitar lokasi.
"Kebetulan saat itu ada warga yang sedang mancing bernama Erwan melihat korban tenggelam dan tidak muncul lagi," katanya.
Dikatakannya, Erwan lalu mendekati Leo dan kemudian mengontak orang tua korban untuk sama-sama melakukan pencarian.
"Korban baru ditemukan satu jam kemudian di daerah Bakung atau sekitar satu kilometer dari lokasinya jatuh sekitar pukul 13.40 WIB," ungkap Kapolres.
Menurut warga, saat ditemukan korban masih bernapas dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun sayang nyawanya tidak tertolong lagi.
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Setia Budi Lorong Perintis Kelurahan Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur.
Suasana duka di rumah korban, para pelayat mulai berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa.
"Informasinya besok baru akan dimakamkan," ujar salah seorang pelayat yang mengaku orang tua korban belum bisa diajak ngobrol.
(EP*M033/N005)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014