Moskow (ANTARA) - Para menteri dari delapan negara Nordik dan Baltik di Eropa menyampaikan keberatan kepada Komisaris Dalam Negeri Uni Eropa (EU) Ylva Johansson, terkait dengan kebijakan Hongaria yang melonggarkan ketentuan visa bagi warga negara Rusia dan Belarus.

Menurut surat bersama menteri dari kedelapan negara Eropa yang dirilis pada Jumat (16/8) itu, kebijakan pelonggaran masuknya warga negara Rusia dan Belarus oleh Hongaria diduga dapat menimbulkan "risiko keamanan" bagi negara-negara anggota Uni Eropa.
 
Komisi Eropa telah mengirimkan daftar pertanyaan kepada otoritas Hongaria mengenai keputusan Budapest untuk melonggarkan aturan visa bagi warga negara Rusia dan Belarus.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan negaranya sudah melakukan "pemeriksaan komprehensif yang ketat terhadap warga dari negara ketiga yang tiba di EU, dengan mengutamakan kepentingan keamanan negara".

"Jawaban Hongaria,  analisis Anda, dan langkah selanjutnya akan menjadi hal yang paling penting dalam menjamin keamanan nasional kami," demikian isi surat mereka, yang diunggah Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna di X.

"Untuk menilai risiko keamanan, kami akan berterima kasih atas informasi tambahan yang dapat dibagikan oleh Komisi setelah menerima informasi yang diminta dari otoritas Hongaria," menurut surat itu.

Selain oleh Tsahkna, surat tersebut ditandatangani oleh menteri luar negeri Denmark, Finlandia, Islandia, Latvia, Lithuania, Norwegia dan Swedia, serta menteri dalam negeri, menteri kehakiman, dan menteri bidang migrasi negara-negara tersebut.

Dalam surat, para menteri menyatakan "prihatin" dengan keputusan Hongaria untuk menyederhanakan ketentuan masuk bagi warga negara Rusia dan Belarusia. Tanpa bukti, mereka meyakini bahwa Rusia telah "mengintensifkan bermacam tindakan agresif" terhadap EU dan negara-negara Schengen.
 
Pada awal Agustus, sebanyak 67 anggota parlemen EU mengirim surat bersama kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, memintakan tindakan terhadap Hongaria atas dugaan pelonggaran aturan visa untuk sejumlah negara, termasuk Rusia dan Belarus.

Pada 9 Juli, lembaran negara Hongaria menerbitkan daftar negara-negara yang warganya dapat mengajukan Kartu Nasional – visa kerja selama dua tahun.

Selain berisi Rusia dan Belarus, daftar tersebut mencakup Ukraina, Serbia, Moldova, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, serta Makedonia Utara.
 

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: EU tolak dukung Hongaria dan Slowakia soal pengiriman minyak Rusia

Baca juga: Ukraina stop pengiriman minyak Rusia ke Slowakia, Hongaria

 

Ukraina, krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024