Pertanian Indonesia akan semakin kuat dan mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan pembangunan sektor pertanian Indonesia akan semakin kuat dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, mencegah krisis pangan, dan mendukung ketahanan pangan nasional di masa mendatang.

"Kita optimis Kementerian Pertanian pada tahun 2024 ini telah meningkatkan potensial tanam yang tadinya 1 kali panen jadi 2, lalu 2 jadi 3 (dalam setahun)," kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Ia menyampaikan, pertanian Indonesia akan semakin kuat dan mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional, sebab pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus melakukan peningkatan luas tanam, modernisasi alat pertanian, termasuk menambah pasokan pupuk dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton di tahun 2024.

Menurut Sudaryono, Kementan pada tahun 2024 berhasil meningkatkan potensi lahan tanam, dari sebelumnya satu kali panen dapat ditingkatkan menjadi dua bahkan tiga kali dalam setahun. Hal itu menunjukkan adanya kemajuan yang signifikan dalam sektor pertanian.

Ia juga menyoroti bahwa luas tanam padi di Indonesia mengalami peningkatan, mencapai 1 juta hektare dari target 1,7 juta hektare. Jika target ini dapat terpenuhi, Sudaryono berharap Indonesia tidak perlu melakukan impor beras pada tahun depan.

Fokus utama Kementan saat ini adalah peningkatan produksi komoditas strategis, seperti jagung dan padi. Peningkatan produksi ini menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat.

Sudaryono juga menyebutkan bahwa pemerintah memiliki program jangka panjang untuk mengembalikan posisi ekspor produk pertanian Indonesia ke posisi puncak di berbagai pasar internasional. Upaya itu untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.

Dalam mendukung program tersebut, pemerintah akan mengoptimalkan lahan rawa, melakukan pompanisasi, dan mencetak sawah baru. Langkah-langkah ini diambil untuk meningkatkan luas dan produktivitas lahan pertanian.

Selain itu, modernisasi alat pertanian juga menjadi fokus Kementan. Dengan adanya teknologi pertanian yang lebih canggih, diharapkan proses produksi menjadi lebih efisien dan hasil pertanian meningkat.

"Kita akan optimalkan lahan rawa, pompanisasi, kemudian cetak sawah, termasuk juga modernisasi alat pertanian serta memperkuat penyuluh pertanian sebagai ujung tombak yang membina dan membimbing petani di lapangan," ujar Wamentan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya penguatan lumbung pangan bagi keberlangsungan bangsa ke depan. Karena itu, pemerintah akan menaikkan anggaran pangan pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.

Anggaran ketahanan pangan direncanakan lebih tinggi jika dibandingkan rencana anggaran RAPBN tahun 2024. Tahun depan, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp124,4 triliun, di mana anggaran tahun ini hanya Rp108,8 triliun.

Anggaran sebanyak itu nantinya akan diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan, perbaikan distribusi hasil pertanian serta meningkatkan akses pembiayaan bagi para petani.

"Untuk mendorong produktivitas, menjaga pasokan dan keterjangkauan harga pangan, maka diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi," ujar Presiden dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025, di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (16/8).

Dengan anggaran sebesar itu, Presiden berharap Indeks Modal Manusia berada pada level 0,56, dengan Nilai Tukar Petani sebagai penopangnya berada di kisaran 115 hingga 120. Menurut Presiden, penguatan kemandirian pangan sangat penting untuk menjaga perekonomian nasional.

"Karena itu, saya berharap untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung transformasi ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bidang pangan," kata Kepala Negara.
Baca juga: Mentan pastikan pembangunan pertanian di Merauke berkeadilan
Baca juga: Kementan dorong petani muda garda terdepan pembangunan pertanian

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024