Ini seru sekali, Saya dan teman-teman petani lainnya itu baru pertama kali ikut upacara langsung di sawah kami
Tabanan, Bali (ANTARA) - Sebanyak 50 petani di Kabupaten Tabanan, Bali, mengadakan upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di area persawahan kaki Gunung Batukaru.

“Upacara sederhana ini untuk menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kami petani juga semangat,” kata Ketua Kelompok Tani Somya Pertiwi I Nengah Suarsana di Desa Mengesta, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu.

Upacara HUT ke-79 RI itu dilaksanakan mulai pukul 09.30 Wita secara sederhana oleh para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Somya Pertiwi Dusun Wangaya Betan, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, yang berjarak sekitar 42 kilometer dari pusat Kota Denpasar.

Baca juga: Meski mendung, lapangan Istana IKN memukau jelang detik Proklamasi

Upacara diadakan di tengah area persawahan dengan latar belakang Gunung Batukaru yang juga menjadi titik tengah Pulau Bali.

Tiga orang petani bertugas menaikkan Bendera Merah Putih pada tiang dengan ketinggian sekitar lima meter, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diputar menggunakan sistem audio jinjing (sound system portable).

Para petani lainnya yang menjadi peserta upacara kemudian berdiri di pematang sawah dan langsung menerapkan sikap tegak.

Mereka kemudian bernyanyi Indonesia Raya dan memberikan tanda hormat kepada Bendera Merah Putih, sesaat setelah lagu kebangsaan berkumandang.

Suasana khidmat terasa saat Bendera Merah Putih mencapai puncak tiang dan setelah itu, para petani menyelesaikan upacara yang berlangsung kurang dari 10 menit itu.

Baca juga: Paskibraka di IKN dibagi Tim Nusantara Baru dan Indonesia Maju

Sementara itu para petani menyambut antusias upacara HUT RI itu karena baru pertama kali mengikuti langsung di kawasan persawahan yang selama ini menjadi ladang untuk mata pencaharian.

“Ini seru sekali, Saya dan teman-teman petani lainnya itu baru pertama kali ikut upacara langsung di sawah kami,” kata petani I Gusti Putu Sedana.

Setelah upacara para petani kemudian langsung mengadakan rapat tahunan yang membahas program pembibitan padi.

Ada pun kelompok tani tersebut dalam memproduksi padi tidak menggunakan bahan kimia, namun menggunakan cara organik.

Baca juga: Pelajar Kaltim Livenia terpilih bawa baki Sang Saka Merah Putih di IKN

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024