Jakarta (ANTARA News) - Industri perunggasan nasional mengalami kerugian hingga Rp13 triliun akibat merebaknya wabah flu burung (avian infleunza/AI) yang terjadi sejak 2003-2005. Ketua Pusat Informasi Pasar Unggas Nasional, Hartono, di Jakarta, Rabu, mengatakan kerugian itu dihitung dari merosotnya harga ayam dan telur ayam akibat wabah AI. "Pada Februari-Maret 2004, harga daging ayam bahkan sempat merosot dari Rp7.000 menjadi Rp1.800 per kg. Harga Rp1.800 per kg itu hanya sekitar 21 persen dari total biaya produksi." Harga ayam, katanya, juga anjlok kembali sepanjang Juli-Oktober 2005. Menurut dia, sebagian besar kerugian itu dialami peternak unggas skala kecil dan menengah. (*)
Copyright © ANTARA 2006