Wakil Bupati Banjar yang juga Ketua TPPS Banjar Saidi Idrus Al Habsyi di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut menjadi bahan evaluasi untuk menekan kasus stunting.
"Intervensi melalui rencana tindak lanjut sesuai hasil diseminasi harus kolaborasi antarsektor sehingga penanganan bersifat holistik dan menyeluruh agar perbaikan status gizi signifikan," ujar Said Idrus.
Meskipun sasaran audit kasus stunting hanya dilakukan pada beberapa desa dan kelurahan, kata dia, dapat menjadi rekomendasi intervensi bagi desa lain dengan permasalahan serupa.
Baca juga: BKKBN RI jadikan Banjar sebagai percontohan "Kampung KB 2024"
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan Nyigit Wudi Amini menuturkan angka stunting di Kabupaten Banjar masih tinggi, namun Audit Kasus Stunting (AKS) diharapkan bisa menurunkan jumlah kasus gagal tumbuh kembang bayi secara signifikan.
"Melalui AKS dapat diketahui penyebab kasus stunting secara mendetail, seperti sanitasi, ekonomi, dan pola asuh yang tidak benar serta dapat diketahui aspek yang paling mempengaruhi," ucap Nyigit.
Kepala Dinsos Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Banjar Dian Marliana menjelaskan diseminasi Audit Kasus Stunting 1 (AKS 1) merupakan tahapan ketiga setelah lokus sasaran baduta, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu pascapersalinan.
Baca juga: Tiga desa di Kubu Raya Kalbar nihil stunting
Dian menyebut lokus AKS 1 meliputi empat kecamatan, yakni Kecamatan Martapura, Martapura Barat, Astambul, dan Karang Intan, dan setelah diseminasi AKS 1 akan dilakukan pemantauan.
"AKS 1 dilakukan agar tidak terjadi lagi kasus serupa seperti pola asuh yang salah agar tidak terulang lagi di kecamatan lain dan kertas kerja tim pakar menjadi sasaran terhadap AKS 1 itu," tuturnya.
Menurut Dian, setelah intervensi serentak di semua kecamatan beberapa waktu lalu, angka stunting di Kabupaten Banjar turun menjadi 23 persen dari angka stunting sesuai SSGI sebesar 30,1 persen.
Baca juga: Kabupaten Lebak lakukan intervensi gizi spesifik atasi stunting
Sementara itu, peserta diseminasi AKS 1 meliputi TPPS Banjar, camat wilayah sasaran, kepala puskesmas, koordinator penyuluh KB, tim pendamping keluarga, tim pakar AKS, serta pemangku kebijakan terkait.
Pewarta: Taufik Ridwan/Yose Rizal
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024