Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menilai wacana pembentukan Angkatan Siber yang dilontarkan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo perlu diperjelas menyangkut tugas pokok beserta fungsinya.

Pasalnya, dia mengatakan bahwa saat ini urusan menyangkut pertahanan dan keamanan siber sudah ada lembaga yang menaunginya, diantaranya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau Direktorat Tindak Pidana Siber Polri.

"Daripada membentuk matra keempat, lebih baik dijabarkan secara jelas tupoksinya sejauh mana," kata Dave usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI Tahun 2024 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Menurutnya dibandingkan membentuk Angkatan Siber, lebih baik kualitas sumber daya manusia (SDM) pada institusi-institusi yang menangani siber tersebut diperkuat. Selain itu, menurutnya penguatan juga perlu dilakukan pada bidang infrastrukturnya serta jaringannya.

"Itu dulu yang diutamakan. Apabila ada kebutuhan riil dan ada konsep boleh. Tapi yang kita miliki kita maksimalkan," kata Dave.

Namun dia juga tak menutup diri jika nantinya ada urgensi untuk membentuk angkatan baru di tubuh TNI itu. Bila pemerintah mendatang menjelaskan rencana aksinya terkait ketahanan siber, maka menurutnya hal itu akan menjadi penilaian yang berbeda.

"Tergantung urgensinya dilihat dari kacamata siapa," kata legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VIII tersebut.

Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra ke-IV Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber.

"Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Bamsoet dalam Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR Tahun 2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.

Ia mengungkapkan dunia sudah memasuki era operasi militer melalui internet yang biasa disebut internet of military things (IoMT) atau internet of battlefield things (IoBT), di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.

Baca juga: Angkatan siber perkuat posisi geopolitik Indonesia

Baca juga: Perlu wujudkan matra/angkatan ke-4 di tubuh TNI

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024