Hohhot (ANTARA) - Pelabuhan-pelabuhan darat di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, mencatatkan lonjakan volume dan nilai ekspor buah dan sayuran dalam tujuh bulan pertama tahun ini, demikian disampaikan kantor bea cukai setempat.

Ekspor di Manzhouli, pelabuhan darat terbesar di China, mencapai 153.000 ton pada periode tersebut, dengan nilainya menyentuh 1,14 miliar yuan (1 yuan = Rp2.191). Angka tersebut menandai peningkatan volume dan nilai masing-masing sebesar 70,1 persen dan 87 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut Bea Cukai Manzhouli.

"Volume pesanan buah-buahan dan sayuran untuk ekspor terus meningkat tahun ini, didorong oleh variasi produk dan moda ekspor yang lebih luas," ujar Zhang Xiao, kepala Manzhouli Heng'e Trading Company Co., Ltd.

Terletak sekitar 714 km dari Ulan Bator, ibu kota Mongolia, Pelabuhan Erenhot merupakan pelabuhan darat terbesar di perbatasan China-Mongolia. Pelabuhan tersebut menangani sebagian besar impor buah dan sayuran Mongolia karena keunggulan regionalnya yang unik dan proses bea cukai yang efisien.

Dari Januari hingga Juli 2024, Pelabuhan Erenhot mengekspor total 89.000 ton buah-buahan dan sayuran, naik 35,5 persen (yoy), dengan nilai ekspornya mencapai 320 juta yuan, atau 1,7 kali lebih tinggi dari tahun lalu, menurut Bea Cukai Erenhot.

Sejak peluncuran "jalur hijau" untuk produk pertanian antara China dan Mongolia pada 2018, Pelabuhan Erenhot mencatatkan lonjakan ekspor produk pertanian.

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024