Jakarta (ANTARA) - Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency/IHA) pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyebutkan bahwa peringatan kemerdekaan jangan berhenti pada perayaan melainkan juga mengisinya dengan kegiatan berdampak positif.

"Kami mengajak komunitas untuk bergabung memaknai kemerdekaan hari ini bukan sekadar perayaan. Tapi ada kegiatan positif," kata Ketua Tim Museum dan Galeri IHA Zamrud Setya Negara di Jakarta, Jumat.

Di sisi lain, terkait peringatan kemerdekaan, peristiwa perumusan naskah proklamasi pada 16 Agustus 1945 menjadi narasi sejarah yang tak kalah penting.

Setya berpendapat kejadian ini tidak hanya menjadi titik balik dalam sejarah Indonesia. Tetapi juga merupakan momentum yang mengubah nasib bangsa dan negara yang dijajah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

Baca juga: Jangan lupakan peristiwa bersejarah 16 Agustus 1945

"Peristiwa ini mencerminkan semangat persatuan, keberanian, dan tekad yang kuat dari para pemimpin bangsa untuk mencapai kemerdekaan yang selama ini dicita-citakan," ujar dia.

Ini terkait pula dengan sebuah bangunan di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 yang dulunya merupakan kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda dan kini dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi menjadi bagian dari narasi sejarah. Di sanalah, para pendiri bangsa merumuskan naskah proklamasi.

Setya mengingatkan sejarah adalah fondasi bagi masa depan. Karena itu, sangat penting bagi masyarakat khususnya generasi muda masa kini untuk tidak melupakan tetapi justru mempelajari dan menghargai perjuangan yang telah dilalui oleh para pendahulu.

"Agar kita dapat terus menjaga, memperjuangkan cita-cita bangsa, dengan ini kami berharap museum dapat berfungsi sebagai sarana edukasi yang inspiratif dan mendorong peran aktif para generasi muda," ujar dia.

Baca juga: Kemendikbudristek adakan kegiatan Tapak Tilas Proklamasi

Lalu, guna mengingat peristiwa sejarah itu, sebuah kegiatan, yakni "Tapak Tilas Proklamasi" pada 16 Agustus pun rutin diadakan. Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai proses perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

Setya mengatakan, berbagai kegiatan yang melibatkan komunitas akan diadakan di museum ini guna salah satunya membawa publik ke museum.

Menurut dia, museum hari ini tidak bisa lagi menjadi tempat penyimpanan koleksi saja tetapi harus menjadi lokasi kegiatan bermakna dan ini bisa terwujud dengan melibatkan komunitas.

"Ke depannya, bukan hanya Tapak Tilas saja, nanti kami sambil menunggu update informasi kegiatan yang dilaksanakan Munasprok. Pekan depan, sudah ada persiapan untuk pelibatan komunitas kembali. Membawa publik ke museum," kata dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024