"Airnya terasa asin seperti garam," kata Melia (30), seorang ibu rumah tangga warga Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Jumat.
Hujan melanda Pekanbaru mulai pukul 22.40 WIB dan terus berlanjut hingga melampaui pukul 23.00 WIB dengan intensitas sedang.
Warga mengharapkan hujan dapat segera "membersihkan" udara dari polusi kabut asap yang telah melanda sebagian besar ibu kota provinsi sejak beberapa bulan terakhir.
Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap Riau menyatakan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak pagi hingga sore telah melakukan upaya penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk hujan buatan dengan menaburkan enam ton garam.
Penyemaian itu dilakukan oleh dua pesawat yakni Pesawat Herkules dan Cassa yang didatangkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut data tersebut, untuk Pesawat Herkules telah melakukan penyemaian sebanyak satu kali sorti dengan kapasitas muatan lima ton garam.
Sementara Pesawat Cassa hanya menyemai garam sebanyak satu ton atau satu kali sorti.
Penyamaian hujan buatan dilakukan Tim BPPT di tiga daerah meliputi Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis serta Rokan Hilir. (*)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014