Palembang (ANTARA News) - Bencana angin langkisau atau angin puting beliung melanda Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat sore, mengakibatkan sejumlah pohon dan satu baliho berkerangka besi milik perusahaan periklanan setempat roboh menimpa mobil dengan menimbulkan dua korban luka berat.
Pantauan Antara, angin langkisau melanda Kota Palembang bersamaan turunnya hujan yang sangat lebat mengakibatkan pohon di halaman Mapolda Sumsel dan halaman Masjid Al Falah Jalan Basuki Rahmad, serta baliho atau papan reklame di Jalan R Sukamto akses jalan menuju mal Palembang Trade Center (PTC) roboh.
Tumbangnya pohon akibat tiupan angin kencang dan terpaan air hujan yang turun sangat lebat itu tidak terlalu mengganggu dan menimbulkan kerugian harta benda serta korban jiwa atau luka-luka karena terjadi di dalam halaman.
Sedangkan peristiwa robohnya papan reklame tersebut mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas Jalan R Sukamto yang sangat parah karena robohnya ke tengah jalan dan menimpa satu unit mobil minibus Toyota Avanza dengan nomor polisi BG 1785 NL, mengakibatkan dua dari tiga penumpang mobil naas itu luka parah.
Kerangka besi baliho yang menutupi dua ruas jalan akses ke mal PTC, PT Pusri, dan Pelabuhan Boom Baru Palembang itu, hingga Jumat malam masih menutupi jalan R Sukamto dan tampak sedang diupayakan oleh petugas Pemerintah Kota Palembang menyingkirkan kerangka besi baliho dari tengah jalan dengan memotong menjadi bagian kecil menggunakan mesin las.
Salah seorang petugas Hidayat mengatakan, pihaknya berupaya secepat mungkin menyingkirkan kerangka besi baliho iklan yang roboh akibat dihantam tiupan angin langkisau.
Kerangka besi baliho tersebut diperkirakan sebelum tengah malam sudah bisa disingkirkan ke pinggir jalan, penghalang jalan tersebut perlu segera dibersihkan karena dapat mengganggu aktivitas dan roda perekonomian masyarakat karena jalan tersebut merupakan jalur bisnis dan menuju berbagai kawasan permukiman padat penduduk, katanya.
Sementara Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumsel Indra Purnama menjelaskan, bencana angin langkisau di penghujung musim penghujan Maret 2014 ini diprakirakan mulai sering terjadi.
Angin langkisau yang melanda Kota Palembang hari ini, sebelumnya melanda permukiman penduduk di Desa Sambi Rejo Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin pada Jumat (21/3) sore dengan mengakibatkan kerusakan belasan rumah terutama bagian atap dan beberapa pohon tumbang
Melihat kondisi cuaca sekarang ini, mulai banyak turun hujan disertai angin kencang yang berpotensi menjadi angin langkisau, masyarakat diimbau untuk mewaspadai bencana tersebut agar bisa dhindari timbulnya korban jiwa dan harta benda dalam jumlah besar, katanya.
Sebelumnya Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sumsel M.S Sumarwan mengatakan, menghadapi kondisi cuaca sekarang ini, pihaknya telah meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan pendukung untuk membantu masyarakat jika terjadi suatu bencana.
Dalam kondisi sekarang, anggota Tagana yang selama ini fokus menyiapkan diri membantu masyarakat menanggulangi bencana banjir dan tanah longsor, kini mulai diarahkan untuk membantu masyarakat yang menjadi korban angin langkisau, kata Sumarwan.
(Y009/M009)
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014