“Mungkin masyarakat banyak yang bertanya untuk apa sih diimunisasi terus, kan kasusnya sudah nggak ada," kata Prima dalam diskusi daring yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Jumat.
Dia mengingatkan bahwa masyarakat harus paham gunanya imunisasi. "Untuk mencegah penyakit-penyakit seperti campak dan rubella agar tidak terjadi," katanya.
Prima menjelaskan, imunisasi yang akan diberikan saat BIAS dibagi menjadi dua, yakni imunisasi HPV yang dikhususkan untuk siswa SD kelas 5 dan 6 serta penguat (booster) untuk penyakit campak, rubella dan difteri pada anak kelas 1, 2 dan 5 SD.
Baca juga: Jakarta Utara targetkan imunisasi polio tahap dua 100 persen
Imunisasi untuk pencegahan campak, rubella dan difteri memang merupakan pengulangan dari yang telah didapatkan anak saat masih di bawah usia 2 tahun.
Namun, imunisasi ini penting untuk didapatkan kembali pada BIAS. Sebab, menurut Prima, imunisasi yang sebelumnya sudah didapatkan sudah tidak terlalu optimal daya lindungnya.
“Jadi anak kalau nggak ikut BIAS, walau imunisasinya dulu lengkap, dia nggak terlindungi lagi saat di umur itu sehingga perlu diberikan lagi," katanya.
Sayang sekali, kata Prima, kalau dulu riwayat imunisasinya bagus saat kecil, tapi karena orang tua tidak mengizinkan anak mendapatkan imunisasi saat BIAS, maka anak tidak terlindungi. Karena itu, setiap anak wajib mengikuti BIAS.
Baca juga: Imunisasi polio di Jakarta Selatan capai 84,73 persen
Sementara untuk imunisasi HPV untuk siswa Sekolah Dasar (SD), daya lindungnya cukup kuat sehingga tak perlu diberikan pengulangan.
Prima menjelaskan, BIAS akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan November, serentak seluruh Indonesia. Pada bulan Agustus, imunisasi yang diberikan adalah imunisasi campak, rubella pada anak kelas 1 SD dan imunisasi HPV untuk siswa kelas 5 dan 6 SD
Pada bulan November, imunisasi yang diberikan adalah imunisasi difteri dan tetanus untuk seluruh anak yang duduk di bangku kelas 1, 2 dan 5 Sekolah Dasar.
Apabila pada saat hari pemberian imunisasi anak tak hadir di sekolah, maka pihak sekolah akan menanyai kepada orang tua dan memberikan surat rujukan agar anak tersebut bisa mendapatkan imunisasi di Puskesmas terdekat.
Prima juga menjelaskan BIAS tak hanya diberikan pada anak-anak yang bersekolah saja. Anak-anak yang berusia sama namun tak sekolah juga akan diberikan imunisasi.
Baca juga: Imunisasi polio di Jakarta Timur capai 93,8 persen
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024