Puluhan pemukim Israel mengamuk di desa tersebut, memaksa pengerahan pasukan dan petugas polisi perbatasan serta penggunaan langkah-langkah pengendalian kerusuhan.
IDF menembakkan peluru tajam ke udara untuk membubarkan warga Israel, menurut laporan surat kabar itu.
Salah satu perusuh dilaporkan ditahan dan diserahkan kepada polisi.
IDF mengutuk insiden tersebut serta para perusuh, karena perilaku semacam itu mengalihkan perhatian militer dari misi utama mereka, yaitu memerangi terorisme, lapor Times of Israel.
Pada 7 Oktober 2023, Israel diserang oleh gerakan Palestina Hamas dari Jalur Gaza. Sebagai pembalasan, otoritas Zionis tersebut melancarkan operasi militer di daerah kantong Palestina itu dan mengumumkan blokade penuh terhadap wilayah tersebut.
Otoritas Palestina di Gaza menyatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober itu telah melebihi 40.000 orang.
Sumber : Sputnik-OANA
Baca juga: UNICEF kecam serangan udara Israel tewaskan bayi kembar, ibu di Gaza
Baca juga: Inggris : Sangat mendesak Israel-Palestina mencapai kesepakatan
Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024
