Masyarakat telah merasakan kemajuan pembangunan infrastruktur yang Indonesia sentris, mulai dari jalan tol dan jalan nasional, bendungan, dan irigasi
Jakarta (ANTARA) - Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo sudah memasuki tahun ke-10 kepemimpinan dengan berbagai pencapaian di beragam bidang, salah satunya pembangunan infrastruktur dasar.

Selama 10 tahun ini pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesia sentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, serta membangun dari daerah terluar.

Pembangunan infrastruktur dasar, khususnya di sektor bendungan, irigasi, dan konektivitas jalan sangat gencar dilakukan dalam 10 tahun terakhir pemerintahan. Pembangunan tersebut langsung digenjot sejak pertama kali pemerintahan Presiden RI Jokowi memulai kebijakannya pada tahun 2014.

Pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan untuk mengatasi ketertinggalan infrastruktur yang menjadi landasan bagi peningkatan perekonomian dan daya saing.

Pembangunan infrastruktur dasar ini juga menjadi salah satu strategi utama dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Visi Indonesia Emas 2045 merupakan panduan untuk mewujudkan Negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.

Dengan demikian pembangunan infrastruktur dasar mutlak diperlukan dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas di Tahun 2045.

Upaya untuk mewujudkan berdikari secara ekonomi dilakukan melalui pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan infrastruktur dasar sendiri sedari awal memiliki tujuan untuk melakukan pemerataan ekonomi dalam bingkai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembangunan infrastruktur dasar yang masif di era pemerintahan Presiden RI Jokowi telah berhasil meningkatkan daya saing Indonesia dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 pada tahun 2024.

Lalu apa saja pencapaian pemerintahan Presiden RI Jokowi dalam pembangunan infrastruktur bendungan dan konektivitas jalan selama 10 tahun terakhir?


Bendungan dan irigasi

Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo selama satu dekade telah berhasil membangun 43 bendungan baru yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Pembangunan puluhan bendungan tersebut dilakukan guna menjamin ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional.

Dengan tambahan bendungan yang selesai itu telah menambah daerah irigasi premium sebesar 396 ribu hektare, tambahan air baku 52.000 liter/detik, dan potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 255 MW. Dengan demikian, bendungan-bendungan yang dibangun berkontribusi juga dalam mendukung ketahanan energi.

Pembangunan puluhan bendungan baru tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembangunan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.

Selain itu, dilaksanakan pula rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi eksisting seluas 4,38 juta hektare dari total 7,5 juta hektare sawah pada 2014 hingga 2024.

Dengan tambahan pasokan air dari bendungan baru, pembangunan irigasi baru serta rehabilitasi irigasi eksisting, maka indeks pertanaman meningkat dari sekitar 1,4 di tahun 2014 menjadi 2,5 pada tahun 2024.


Infrastruktur jalan

Capaian pemerintahan Presiden RI Jokowi dalam pembangunan infrastruktur dasar selanjutnya yakni pembangunan konektivitas jalan tol dan perbaikan jalan daerah.

Total 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional telah terbangun selama periode 2014 hingga 2024.

Adapun beberapa capaian prestasi dalam pembangunan konektivitas tol yakni terkoneksinya daerah-daerah di Pulau Jawa melalui Jalan Tol Trans Jawa dengan total panjang jalan tol yang telah beroperasi sepanjang 1.782 km dan yang fungsional sepanjang 50,45 km.

Tidak hanya Pulau Jawa, Pemerintah juga melaksanakan pemerataan pembangunan jalan tol di luar Jawa seperti di Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Pulau Sumatera.

Selama periode 2014--2024, Pemerintah telah membangun jalan tol di Bali sepanjang 10,07 km, jalan tol di Kalimantan sepanjang 97,27 km, dan tol di Sulawesi sepanjang 61,46 km.

Pada periode inilah, Pemerintah juga memulai secara bertahap pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Pulau Sumatera, yang progresnya hingga saat ini Pemerintah telah membangun jalan tol tersebut sepanjang kurang lebih 1.078 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi.

Pembangunan jalan tol kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan pada jalan-jalan daerah melalui Instruksi Presiden terkait Jalan Daerah (IJD).

Salah satu bukti dari penerapan IJD yakni rampungnya perbaikan 16 ruas jalan di Provinsi Lampung yang dibiayai dengan anggaran Rp806 miliar dan tersebar di 11 kabupaten.

Perbaikan jalan-jalan daerah di Lampung memberikan manfaat dalam pemangkasan waktu tempuh perjalanan dari satu jam menjadi 10-15 menit. Hal ini tentunya memudahkan masyarakat dalam mengangkut hasil bumi antarkabupaten/kota.

Pembangunan konektivitas tol yang diiringi dengan perbaikan jalan daerah membuahkan hasil dengan menurunnya biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023. Hal ini tentunya bisa meningkatkan daya saing Indonesia.


Keberlanjutan pada 2025

Dari berbagai manfaat positif yang dihasilkan oleh infrastruktur bendungan dan jalan yang terbangun kepada masyarakat, Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur tersebut pada tahun 2025.

Masyarakat telah merasakan kemajuan pembangunan infrastruktur yang Indonesia Sentris, mulai dari jalan tol dan jalan nasional, bendungan, dan irigasi.

Melalui arsitektur APBN 2025 sebagai pilar penting untuk menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang, pembangunan infrastruktur dilanjutkan sebagai pendukung transformasi ekonomi.

Dalam RAPBN 2025, pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun. Selain untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur pangan dan energi seperti bendungan serta irigasi, kemudian infrastruktur konektivitas di mana salah satunya jalan, Pemerintah juga berfokus pada pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selama satu dekade pemerintahan Presiden RI Jokowi telah berhasil mewujudkan pembangunan Indonesia Sentris dengan beberapa di antaranya menyelesaikan pembangunan bendungan-bendungan baru, dan pemerataan pembangunan jalan tol di wilayah-wilayah Indonesia.

Peningkatan indeks pertanaman dan penurunan biaya logistik akibat pembangunan bendungan serta jalan pada akhirnya berhasil mendongkrak daya saing Indonesia di kancah global.

Keberhasilan pembangunan infrastruktur dasar di era pemerintahan Presiden RI Jokowi dapat dinilai sebagai pencapaian sekaligus titik pijak sangat penting bagi keberlanjutan pemerintahan berikutnya dalam upaya untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 sebagai strategi besar bangsa Indonesia.

Editor: Achmad Zaenal M

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024