Jakarta (ANTARA News) - Seperti halnya rupiah, saham-saham di Bursa Efek Indonesia juga ditutup menguat pada perdagangan Jumat, sementara pasar regional yang bervariasi tidak banyak mempengaruhi.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI ditutup naik 45,22 poin atau 0,96 persen ke posisi 4.768,28, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 8,24 poin (1,04 persen) ke level 799,51.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, menguatnya mata uang rupiah memberikan sinyal bahwa dana asing sedang masuk ke dalam negeri sehingga mendorong aksi beli di pasar modal.
"Sesuai harapan, kami melihat penguatan rupiah memberikan sinyal bahwa dana asing mulai masuk untuk antisipasi pemilu legislatif di awal April nanti," kata dia.
Dalam data perdagangan BEI, investor asing membukukan pembelian beli bersih saham hingga mencapai Rp1,274 triliun pada akhir pekan ini (28/3).
Ia memperkirakan bahwa indeks BEI akan bergerak dalam kisaran 4.720-4.830 poin pada awal pekan depan (1/4), beberapa saham yang dapat diperhatikan diantaranya Semen Indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Bank Jatim (BJTM), Telekomunikasi indonesia (TLKM).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya menambahkan bahwa di pasar saham domestik belum terlihat tekanan berarti dalam waktu dekat.
"Jika terdapat koreksi maka sifatnya adalah wajar dan sehat, secara umum IHSG masih dalam pola uptrend," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai frekuensi 207.870 kali dengan volume mencapai 3,94 miliar lembar saham senilai Rp5,67 triliun.
Dari seluruh saham aktif, 204 saham ditutup menguat, 129 saham melemah, dan 73 saham stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 231,08 poin (1,06 persen) ke level 22.065,53, indeks Nikkei naik 73,14 poin (0,50 persen) ke level 14.696,03 dan Straits Times menguat 9,71 poin (0,31 persen) ke posisi 3.172,17.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014