... ketegangan geo-politik... terus menjulang setelah Obama memperingatkan sanksi lebih banyak pada Rabu... "Tokyo (ANTARA News) - Kurs yen sedikit lebih tinggi di Asia, Jumat, setelah Jepang menerbitkan data inflasi positif yang mengurangi kemungkinan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh bank sentral Jepang (BoJ).
Pada perdagangan sore di Tokyo, dolar dibeli 102,12 yen dibandingkan dengan 102,17 yen pada Kamis di New York, di mana dolar didorong oleh data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan.
Euro bernilai 1,3749 dolar dan 140,46 yen terhadap 1,3742 dolar dan 140,41 yen.
Perdagangan berlangsung hati-hati setelah Majelis Umum PBB pada Kamis menerapkan resolusi yang didukung Barat, menyatakan bahwa pemisahan Krimea dari Ukraina bulan ini sebagai tidak sah dan menolak untuk mengakui kontrol Rusia atas semenanjung.
"Ketegangan-ketegangan geo-politik... terus menjulang setelah Obama memperingatkan sanksi lebih banyak pada Rabu, dan secara keseluruhan kami perkirakan sentimen akan tetap lemah menjelang akhir pekan," kata Credit Agricole.
Data resmi menunjukkan inflasi Jepang pada Februari sebesar 1,3 persen, sesuai perkiraan dari bank sentral Jepang, yang telah menargetkan inflasi 2,0 persen pada tahun depan karena pihaknya berupaya membalikkan deflasi bertahun-tahun. Pemerintah juga mengatakan tingkat pengangguran jatuh ke tingkat terendah dalam lebih dari enam tahun pada 3,6 persen.
Angka inflasi dipandang sebagai kunci untuk melihat apakah BoJ akan merilis lebih lanjut pelonggaran moneternya, dengan angka (inflasi) yang kuat mengurangi kemungkinan, lebih banyak langkah kebijakan akan segera terjadi, yang cenderung meningkatkan yen.
Awal bulan ini, BoJ menahan langkah-langkah kebijakan baru, dengan mengatakan ekonomi sedang meningkat, meskipun pertumbuhan melambat pada kuartal terakhir 2013 dan ada kekhawatiran bahwa kenaikan pajak pada April akan menghambat pemulihan.
Dolar naik di New York setelah Departemen Perdagangan Amerika Serikat meningkatkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi pada Oktober-Desember menjadi 2,6 persen dari 2,4 persen, dengan kenaikan dibantu belanja konsumen yang lebih kuat dari perkiraan.
Euro menghadapi tekanan jual karena Bank Sentral Eropa (ECB) melaporkan pinjaman untuk bisnis turun 2,2 persen tahun ke tahun pada Februari, memicu kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi blok 18-anggota itu.
Dolar sebagian besar lebih rendah terhadap mata uang Asia-Pasifik lainnya.
Unit AS merosot menjadi 60,05 rupee India dari 60,15 rupee pada Kamis, menjadi 11.410,00 rupiah Indonesia dari 11.441,50 rupiah, dan menjadi 32,51 baht Thailand dari 32,57 baht.
Greenback juga jatuh menjadi 1,2616 dolar Singapura dari 1,2647 dolar Singapura, dan menjadi 1.068,66 won Korea Selatan dari 1.071,44 won, sementara tidak berubah pada 44,98 peso Filipina.
Dolar Australia mencapai tertinggi empat bulan 92,95 sen AS, dibandingkan dengan 92,40 sen, sementara yuan Tiongkok diambil 16,41 yen terhadap 16,42 yen.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014