Saya mengajak kalangan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) untuk mempersiapkan diri menjadi wirausahawan muda

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh untuk mempersiapkan diri menjadi wirausahawan muda di sektor pangan, sehingga dapat berperan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Saya mengajak kalangan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) untuk mempersiapkan diri menjadi wirausahawan muda," kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Wamentan menyampaikan hal itu saat memberi kuliah umum berjudul "Mempersiapkan Mahasiswa yang Berjiwa Wirausaha" di Gedung AAC Dayan Dawood USK Banda Aceh.

Wamentan menegaskan bahwa visi presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto adalah bagaimana berdaulat pangan secara utuh dan bukan hanya sebatas beras melainkan juga komoditas lain seperti perkebunan kopi yang menjadi unggulan masa depan bangsa.

"Kita punya pemimpin yang visioner maka saya selaku Wakil Menteri Pertanian, tugas saya menerjemahkan visi pemimpin menjadi sebuah action plan. Maka, supaya kita juara di kopi, apa yang harus dilakukan? bibitnya harus bagus, kemudian alat yang digunakan harus bagus, diplomasi pasarnya juga harus bagus," katanya.

Kementerian Pertanian, kata Wamentan telah memastikan peningkatan produktivitas dan produksi padi melalui refocusing anggaran untuk melakukan program perluasan areal tanam (PAT) melalui optimasi lahan rawa, pompanisasi dan sisip padi gogo.

Semua langkah itu merupakan upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak El nino yang menyebabkan gagalnya produksi.

Oleh karena itu, Kementan bersama pemerintah daerah terus memanfaatkan sumber air melalui pompanisasi dalam mengejar masa tanam dan menggarap lahan-lahan tadah hujan.

"Bagaimana caranya sumber air yang dari sungai, danau, dipompa untuk mengairi lahan supaya yang tadinya tidak bisa tanam, bisa tanam. Jadi tidak ada cara lain supaya cukup pangan, nanamnya harus banyak. Artinya, luas sawah harus banyak, atau luas sawahnya tetap sama tapi lebih sering nanam dalam setahun," katanya.

Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2024 menunjukkan bahwa luas panen pada bulan Agustus diperkirakan mencapai 0,94 juta hektar dengan produksi padi 4,62 juta ton dan di bulan September seluas 1 juta hektar dengan produksi padinya 5,14 juta ton.

Dengan begitu, tambah Wamentan, produksi beras di bulan Agustus dan September 2024 akan mencukupi kebutuhan dalam negeri bahkan mengalami surplus.

"Kalau grafiknya naik, maka produktivitasnya tinggi. Nah, supaya tidak impor, maka wajib surplusnya tidak 500 ribu lagi tapi minimal 5 sampai 6 juta ton," kata Wamentan.

Baca juga: Wamentan RI cek program pompanisasi di pedalaman Aceh Besar
Baca juga: Wamentan: Pemerintah beri insentif petani untuk tingkatkan produksi

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024