Jakarta (ANTARA) - Progres pembangunan Paralympic Training Center di Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mencapai 40 persen pada pekan kedua Agustus dan sudah menarik perhatian para atlet internasional untuk ikut berlatih bersama di fasilitas tersebut.

Pembangunan Paralympic Training Center yang berdiri di lahan seluas 10 hektare ini sudah menunjukkan kemajuan dengan bangunan-bangunan bertingkat yang mulai berdiri, termasuk lapangan sepak bola yang dikelilingi oleh lintasan atletik berstandar internasional.

Tidak hanya menarik perhatian nasional, Paralympic Training Center juga mendapatkan sorotan dari negara-negara lain. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Komite Paralimpiade Nasional (National Paralympic Committee, NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengungkapkan bahwa beberapa negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam program training camp di pusat latihan ini.

"Atlet luar negeri sudah banyak yang mau bergabung dalam training camp, karena kita juga ingin mengadakan join training camp dari berbagai cabang olahraga di sini," ujar Rima Ferdianto dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Salah satu cabang olahraga yang sudah menunjukkan ketertarikannya adalah basket kursi roda. Para atlet dari cabang ini bahkan telah meminta agar sesi latihan bersama dapat dilaksanakan pada Desember tahun ini. Namun, permintaan tersebut terpaksa ditunda karena fasilitas tempat tidur belum tersedia.

"Sebenarnya cabang olahraga basket sudah minta Desember tahun ini, tetapi karena tempat tidurnya belum ada, jadi kita tunda tahun depan," tambah Rima.

Baca juga: Menpora kukuhkan 35 atlet menuju Paralimpiade Paris 2024

Paralympic Training Center akan menyediakan ratusan kamar yang mampu menampung lebih dari 500 atlet dan ofisial.

​​​​​​​Pembangunan tahap pertama dijadwalkan selesai pada Desember. Selain itu, pusat latihan ini juga akan dilengkapi dengan lapangan sepak bola, lapangan atletik, dua gedung olahraga, dan tiga gedung asrama.

"Training center ini mirip dengan yang ada di Korea, jauh dari pusat kota. Kami memilih arena ini karena udaranya bersih dan tidak dekat dengan pusat keramaian," jelas Rima. "Di sini akan ada aturan ketat supaya tidak mudah keluar masuk," katanya.

Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas mewah yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo setelah Paralimpiade Tokyo 2020.

Senny berharap pembangunan Paralympic Training Center dapat berjalan dengan lancar dan selesai sesuai jadwal. "Semoga pembangunan training center ini bisa berjalan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan dan ditetapkan. Cepat jadi dan kemudian kita bisa tinggal di sini," harapnya.

Paralympic Training Center dirancang untuk menampung latihan dari belasan cabang olahraga. Namun, cabang balap sepeda dan panahan masih harus berlatih di lokasi lain hingga fasilitas yang sesuai tersedia.

Baca juga: Menpora sebut dua tower asrama bagian dari PTC tahap pertama
Baca juga: Ketum NPC Indonesia sebut Kemenpora banyak bantu kembangkan atlet

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024