OIKN dan Kementerian PUPR akan menjadikan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lumbung pangan ibu kota baru Indonesia
Penajam Paser Utara (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penataan sistem pengairan persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk menjadikan daerah itu sebagai lumbung pangan Ibu Kota Nusantara (IKN), ibu kota baru Indonesia.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang juga sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) itu di Penajam, Jumat, mengatakan
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki hamparan sawah cukup luas terutama di Kecamatan Babulu.

Menurut dia, daerah itu diharapkan dapat menopang  penyediaan berbagai kebutuhan IKN di masa mendatang.
 
"Kami dukung penataan sistem pengairan untuk meningkatkan produksi padi," tambah Basuki Hadimuljono ketika mengunjungi Expo IKN 2024 di Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Penataan sistem pengairan atau irigasi, lanjut dia, termasuk menindaklanjuti pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser daerah berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Baca juga: PUPR terus lengkapi fasilitas pendukung di dalam Rusun ASN IKN

Baca juga: Pemerintah menyiapkan 12 menara hunian ASN untuk petugas HUT RI di IKN

 
"OIKN dan Kementerian PUPR akan menjadikan Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lumbung pangan ibu kota baru Indonesia," ujarnya lagi.
 
Pembebasan lahan pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake telah dilakukan pada 2020. Bendung gerak telah direncanakan untuk dibangun seluas 74.307 hektare yang mencakup area di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser dengan perkiraan anggaran Rp759,8 miliar.
 
Tetapi, Kementerian PUPR mengalihkan anggaran pembangunan fisik Bendung Gerak Sungai Talake ke proyek pengadaan air di Kecamatan Sepaku demi pemenuhan air bersih Kota Nusantara.
 
Bendung Gerak Sungai Talake diprediksi mampu mengairi 14.000 hektare sawah di wilayah Kabupaten Paser, dan 8.000 hektare di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Rencana Bendung Gerak Sungai direalisasikan pada 2025, jelas Menteri PUPR, karena infrastruktur pertanian tersebut bakal mendukung kebutuhan pengairan lahan persawahan di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
Masyarakat petani untuk pengairan lahan persawahan selama ini mengandalkan atau bergantung pada tadah hujan dan sangat berharap pembangunan Bendung Gerak Sungai Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, itu segera direalisasikan.
 
Bendung gerak Sungai Talake sebagai persiapan untuk pemenuhan kebutuhan pangan ibu kota baru Indonesia, demikian Basuki Hadimuljono.

Baca juga: Presiden Jokowi sebut IKN akan tingkatkan permintaan produk pertanian

Baca juga: OIKN ungkap dua kunci utama terkait pertanian modern di IKN Nusantara

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024