Biak (ANTARA) - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Provinsi Papua melakukan survei keberadaan museum bawah laut pariwisata di Pulau Kampung Nusi Distrik Padaido/Aimando untuk mendata beragam potensi kekayaan budaya alam setempat.

"Dinas pariwisata sebagai inisiator pengajuan museum bawah laut sudah mendapatkan konfirmasi terkait adanya kegiatan survei lapangan dari tim Balai Pelestarian Kebudayaan Papua mulai 19 Agustus 2024," ujar Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor Onny Dangeubun di Biak, Jumat.

Diakuinya, keberadaan museum bawah laut di Kampung Nusi bakal menjadi daya tarik objek wisata baru di wilayah perairan Kepulauan Padaido/Aimando Kabupaten Biak Numfor.

Di daerah kepulauan Padaido/Aimando, lanjut dia, adalah kawasan wisata yang menjadi taman laut di Provinsi Papua.

Baca juga: Biak dirikan museum bawah laut sebagai wisata unggulan

Onny mengatakan, untuk program pariwisata Biak Numfor ke depan maka keberadaan museum bawah laut di Kampung Nusi dapat menjadi objek wisata dan tempat penelitian," katanya .

Bahkan kawasan museum bawah laut, lanjut Onny, sebagai tempat konservasi dan wilayah perlindungan benda-benda bersejarah di daerah Biak Numfor.

"Karena lokasinya sebagai museum bawah Laut maka semua benda yang disimpan di daerah setempat butuh perlindungan dan dapat dilestarikan," harapnya.

Kawasan Kepulauan Padaido menjadi surganya para penyelam karena keindahan keanekaragaman hayati yang ada di bawah permukaan laut.

Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No91/KPTS-VI-97 kepulauan Padaido dengan luas 183.000 hektare telah ditetapkan taman wisata laut.

Baca juga: Akademisi dukung rencana pembangunan Museum Bawah Laut Tidore

Pewarta: Muhsidin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024