Manado (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Selatan mencatat hingga Kamis (15/8) pukul 18:30 Wita banjir menggenangi sebanyak 2.272 rumah warga yang tersebar di lima kecamatan.

"Banjir sudah surut, sementara kondisi cuaca cerah berawan dan 43 kepala keluarga atau sebanyak 168 jiwa warga Kopandakan II yang mengungsi saat ini sudah kembali ke rumah," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bolaang Mongondow, Abdul Muin di Manado, Jumat.

Rumah warga yang terendam banjir di lima kecamatan tersebut ditempati oleh 8.802 jiwa atau 2.635 kepala keluarga.

Dia merinci, di Kecamatan Lolayan (sembilan desa), banjir menggenangi menggenangi sebanyak 763 rumah yang ditempati 1.011 kepala keluarga atau 3.787 jiwa.

Di Kecamatan Dumoga (tiga desa), sebanyak 79 rumah terendam yang ditempati 85 kepala keluarga atau sebanyak 293 jiwa.

Kecamatan Dumoga Timur, banjir yang mulai surut menggenangi sebanyak 1.382 rumah, tempat tinggal 1.490 kepala keluarga atau 4.568 jiwa.

Selanjutnya, di Kecamatan Passi Barat banjir sedikitnya merendam dua rumah warga yang ditempati tujuh jiwa, sedangkan di Kecamatan Bolaang, sebanyak 46 rumah tempat tinggal 47 kepala keluarga atau 143 jiwa terendam banjir.

Dia mengatakan, upaya yang telah dilakukan adalah mendistribusikan air bersih melibatkan PDAM, BPBD Bolmong, BPBD Kotamobagu, PMI dan BPPW Sulut.

Langkah selanjutnya adalah melakukan kaji cepat/finalisasi, distribusi bantuan logistik serta berkoordinasi dengan PT. JRBM dan PT. SMA untuk percepatan pembukaan akses jalan Mengkang.

Sebelumnya, cuaca ekstrem hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow sejak hari Senin malam tanggal 12 Agustus 2024 hingga Selasa pagi tanggal 13 Agustus 2024 menyebabkan debit air sungai meluap.

Banjir kemudian merendam pemukiman warga serta terjadi beberapa titik longsor pada ruas jalan Matali Baru - Torosik.

Baca juga: 1.248 warga terdampak banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow
Baca juga: Banjir sebabkan satu jembatan putus di Sorong Papua

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024