Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri Yusharto Huntoyungo terus memacu Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan diversifikasi atau memperluas inovasi di berbagai sektor.

Upaya ini dilakukan agar pengembangan inovasi tidak terpaku pada sektor tertentu, misalnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi pada sektor pendidikan dan kesehatan.

"Inovasi masih didominasi sektor pendidikan dan kesehatan, sementara sektor-sektor yang lain masih rendah. Kami sangat optimis bahwa inovasi itu sangat banyak sekali di daerah, hanya belum terlaporkan kepada kami," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan inovasi di berbagai sektor akan membantu Pemprov NTT dalam meningkatkan daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Yusharto, diversifikasi ini dapat membuka peluang baru bagi Pemprov NTT untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Upaya ini dinilai efektif untuk memperkuat ekonomi lokal.

"Bappelitbangda (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah) yang sudah terbentuk sekarang ini seharusnya dapat menjadi hub bagi setiap perangkat daerah sehingga mereka akan melaporkan inovasinya sesuai tugas dan fungsinya masing-masing," jelasnya.

Baca juga: BSKDN: Kontribusi perangkat daerah kawal peningkatan inovasi

Selain itu, Yusharto juga mengimbau seluruh perangkat daerah di Provinsi NTT untuk berkolaborasi dalam mengupayakan pengembangan inovasi yang lebih baik.

Menurut ia, kerja sama lintas perangkat daerah adalah kunci penting keberhasilan strategi percepatan inovasi di daerah.

Ia menambahkan penyelenggaraan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) dapat menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan Pemprov NTT untuk meningkatkan kreativitas perangkat daerahnya dalam menyelesaikan permasalahan terkait penyelenggaraan pemerintahan daerah.

"Salah satu metode yang memungkinkan untuk kita bisa menemukan dan memacu kita berpikir kreatif itu adalah dengan melakukan FGD, telaahan sehingga sering berkumpul antara satu dinas dengan dinas lain ini akan menimbulkan penyelesaian yang kreatif," pungkas Yusharto.

Berdasarkan laporan inovasi daerah tahun 2023, Provinsi NTT mengalami peningkatan, baik terhadap aspek kuantitas inovasi maupun aspek peringkat dalam Indeks Inovasi Daerah.

Jumlah inovasi yang dilaporkan mencapai 313, meliputi 263 inovasi penerapan, 22 inovasi uji coba, dan 28 inovasi inisiatif. Dengan jumlah tersebut, skor inovasi yang diperoleh Provinsi NTT mencapai 62,53 atau berpredikat sangat inovatif.

Baca juga: BSKDN: Layanan publik Pamekasan harus lebih cepat hingga mudah diakses
Baca juga: BSKDN dorong Kotabaru bentuk BRIDA guna tingkatkan ekosistem inovasi

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024