Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggaet perusahaan teknologi swasta terkemuka bertaraf global untuk dapat memfasilitasi sertifikasi keterampilan mahasiswa di bidang komputasi awan atau cloud.
Tidak hanya sertifikasi, melalui kolaborasi tersebut nantinya para mahasiswa yang terpilih bisa mendapatkan pelatihan sehingga bisa mengasah kemampuannya sebagai talenta digital.
“Pembelajaran cloud ini akan membekali mahasiswa yang baru memasuki industri dengan keterampilan cloud praktis dan sesuai kebutuhan industri dan pasar kerja berbasis teknologi saat ini,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenkominfo integrasikan program talenta digital Microsoft dan DTS
Sebagai tahap awal kolaborasi ini akan melibatkan 21 perguruan tinggi di Indonesia baik dari perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri.
Targetnya mahasiswa yang menerima fasilitasi ini bisa menjadi tenaga tingkat pemula yang ahli dalam keterampilan di bidang kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) generatif, analisis data, keamanan siber, dan teknik cloud.
Nezar mengatakan hadirnya program sejenis mampu mendongkrak jumlah talenta digital terutama tenaga kerja cloud terampil yang diperlukan untuk mempercepat transformasi digital nasional.
Baca juga: Menkominfo sebut 2.656 talenta digital tercipta di Provinsi Riau
Langkah ini juga dinilai Nezar sejalan dengan Visi Indonesia Digital (VID) 2024 yang menjadi strategi untuk memperkuat ekosistem digital nasional.
“Sebagai permulaan, inisiatif ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada 8.500 mahasiswa selama 12 bulan ke depan, dengan rencana perluasan untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa baik di wilayah metropolitan maupun non-metropolitan,” katanya.
Adapun perusahaan teknologi yang terlibat dalam kolaborasi ini ialah Google yang mewujudkan kerja sama ini dengan program bernama Google Cloud Career (GCC) Launchpad.
Baca juga: Kemenkominfo targetkan DTS jadi "role model" penyiapan talenta digital
Program yang diselenggarakan tanpa memungut biaya ini nantinya menghadirkan sertifikasi pada enam keterampilan di antaranya Cloud Computing Foundations, Cloud Engineering, Cloud Data Analytics, Cloud Cybersecurity, Badge Cloud Digital Leader Skills dan Badge Generative AI (Gen AI) skills.
Lebih lanjut, program ini akan terintegrasi dengan platform yang dikembangkan Kemenkominfo yaitu Digital Talent Scholarship dan Diploy sehingga peserta yang terpilih nantinya bisa mengikuti pelatihan hingga mendapatkan lowongan magang dan kerja di perusahaan terkemuka lewat platform tersebut.
Country Director Indonesia, Google Cloud Fanly Tanto menyatakan inisiatif ini memungkinkan mahasiswa dari 21 institusi pendidikan tinggi memperoleh kredensial Google Cloud yang membuka peluang kerja dan termasuk dalam sertifikasi IT dengan bayaran tertinggi secara global.
Baca juga: Kemenkominfo kembangkan DTS demi penuhi kebutuhan baru tenaga kerja
“Kami berharap dapat melibatkan lebih banyak institusi pendidikan tinggi, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba ke dalam inisiatif ini untuk membangun ekosistem talenta berbasis keterampilan yang lebih adil dan inklusif,” kata Fanly.
Program GCC Launchpad tersedia mulai September 2024 melalui platform Digital Talent Scholarship yang dikelola oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Kominfo.
Untuk saat ini, baru mahasiswa dari 21 perguruan tinggi yang bisa mendaftar antara lain Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN Alauddin); Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UINAR); Institut Teknologi Bandung (ITB); Politeknik Banjarmasin (POLIBAN); Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Patria (STMIK Bina Patria); Universitas Binus ; Universitas Darul ‘Ulum (UNDAR); Universitas PGRI Indraprasta (UNINDRA); Politeknik Jambi (POLJAM); Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED); Universitas Lambung Mangkurat (ULM); Universitas Padjadjaran (UNPAD); Universitas Presiden ; Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW); Universitas Sebelas Maret (UNS); Universitas Syiah Kuala (USK); Universitas Telkom ; Universitas Tidar (UNTIDAR); Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG); Universitas Indonesia (UI); dan Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA).
Baca juga: BPSDMP Kominfo Yogyakarta targetkan 13.000 talenta digital pada 2023
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024