Jakarta (ANTARA) -
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menanggapi isu adanya perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju dan menyatakan hal itu merupakan kewenangan atau hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo.

"Ya itu kan prerogatif presiden, ya sudah," kata Puan usai meninjau persiapan Sidang Tahunan MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Puan enggan mengomentari lebih jauh soal perombakan kabinet yang diisukan bakal mengurangi menteri dari PDI Perjuangan di kabinet Joko Widodo. Masa kerja kabinet tersebut akan berakhir pada Oktober 2024.

"Itu prerogatif presiden," katanya.

Baca juga: Surya Paloh: Presiden pasti pertimbangkan baik-baik soal "reshuffle"

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan perombakan menteri bisa dilakukan jika memang rotasi tersebut diperlukan dalam struktur Kabinet Indonesia Maju. Pernyataan Presiden Jokowi tersebut menanggapi soal kemungkinan reshuffle menteri dalam waktu dekat.

"Ya, bisa saja kalau diperlukan. Kalau diperlukan," kata Presiden Jokowi usai menghadiri Peresmian Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI & KKI) 2024 di JCC Senayan Jakarta, Kamis (1/8).

Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden Jokowi enggan menjawab kabar tersebut.

Presiden kemudian melontarkan kembali pertanyaan kepada awak media soal dari mana isu tersebut berasal.

"Katanya siapa? Katanya siapa? Ya isu, enggak usah saya jawab, enggak usah saya jawab," ucap Presiden.

Baca juga: Istana belum dengar rencana perombakan kabinet
Baca juga: PDIP hormati hak prerogatif presiden rombak kabinet

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024