AsiaNet 56298
TOKYO, 27 Maret 2014 (ANTARA/Kyodo JBN-AsiaNet) --
Sulit rasanya untuk menggambarkan betapa meriahnya penyambutan saat Dalai Lama mengunjungi para penderita kusta di India baru-baru ini. Perasaan gembira sungguh terasa baik oleh Dalai Lama maupun para penderita kusta. "Para saudara dan saudari sekalian, saya sangat senang dapat datang kesini dan bertemu kalian semua," ungkap sang pemuka agama Buddha di depan 500 hadirin di Kasturba Gram Colony di Tahirpur Leprosy Complex, New Delhi, pada tanggal 20 Maret.
Setelah bersalaman dengan begitu banyak orang, Dalai Lama memberikan pidato yang sungguh mengena di hati para hadirin. "Tujuh miliar manusia memiliki kedudukan yang sama," ujarnya. "Dengan demikian, tidak ada yang bisa memandang rendah orang lain. Karena hal tersebut sangat salah. Diskriminasi merupakan sebuah dosa."
Diskriminasi adalah sesuatu yang seolah-olah telah menjadi hal biasa yang mesti dihadapi oleh para penderita kusta. Penyakit yang mereka derita memaksa mereka untuk tersingkir dari masyarakat, menyulitkan mereka untuk mendapatkan akses pendidikan dan pekerjaan, menghancurkan kehidupan pernikahan, dan menghambat mereka untuk mendapatkan akses terhadap perawatan kesehatan dan berbagai fasilitas sosial lainnya. Bahkan meskipun mereka telah mendapatkan pengobatan, stigma tersebut tidak akan pernah lenyap selamanya.
Untuk menghadapi berbagai tantangan dari penyakit kusta, Dalai Lama mendorong dan meminta para penderita kusta untuk jangan pernah putus asa dan terus menjalani hidup dengan "keberanian dan kepercayaan diri." Sebagai bagian dari dukungannya, beliau berjanji akan menyumbangkan 1 juta rupee (sekitar 16.400 dolar) kepada Kasturba Gram serta sebagian royalti dari penjualan bukunya selama lima tahun ke depan.
India memiliki sekitar 850 rumah singgah bagi sekitar 200.000 penderita kusta. Menyadari akan kebutuhan komunitas-komunitas tersebut dalam menyuarakan isi hati mereka, pada tahun 2006, Nippon Foundation turut memberi dukungan terhadap sebuah jaringan global yang kini dikenal sebagai Asosiasi Penderita Kusta (APAL).
"Kusta bukanlah penyakit turunan. Bukan juga tipikal penyakit yang sangat menular. Kusta bukanlah sebuah penyakit yang berbahaya," ujar presiden APAL V. Narsappa. "Orang-orang tidak perlu mengasingkan kami. Kami memiliki kedudukan dan derajat yang sama di masyarakat." Beliau juga menyerukan agar kata diskriminatif "leper (penderita kusta)" tidak lagi digunakan.
Kunjungan Dalai Lama merupakan inisiatif dari Ketua Umum Nippon Foundation dan Duta Besar Niat Baik WHO untuk Pengentasan Kusta, Yohei Sasakawa, yang menggarisbawahi betapa pentingnya kunjungan tersebut. "Saya yakin wejangan yang kita dengar hari ini dari Dalai Lama akan memberikan dampak positif yang sangat besar terhadap keberanian dan kepercayaan diri para penderita kusta dan keluarga mereka baik di seluruh India maupun di seluruh dunia," tutupnya.
Sumber: The Nippon Foundation
Kontak:
Natsuko Tominaga
PR Department
The Nippon Foundation
+81-3-6229-5131
pr@ps.nippon-foundation.or.jp
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014