Kementerian Pertanian tancap gas dalam menyukseskan program pompanisasi untuk memastikan ketersediaan pangan.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah menekankan pentingnya optimalisasi pompanisasi di Jawa Timur (Jatim), dalam memitigasi potensi krisis pangan.

"Mitigasi harus tetap kita lakukan. Saya mau pompa yang sudah tersalur sebanyak 4.652 unit harus dipastikan sudah dipasang dan sudah termanfaatkan," kata Andi dalam keterangan, di Jakarta, Kamis.

Dirjen PSP menekankan hal itu dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pertambahan Areal Tanam (PAT) Provinsi Jatim yang dilaksanakan di Surabaya.

Rapat tersebut dihadiri seluruh kepala Dinas Pertanian kabupaten, Satgas Antisipasi Darurat Pangan serta Dandim se-Jatim.

"Kementerian Pertanian tancap gas dalam menyukseskan program pompanisasi untuk memastikan ketersediaan pangan," ujarnya.

Lebih lanjut Andi menuturkan bahwa pihaknya melakukan koordinasi dalam rangka percepatan program pompanisasi di Dinas Pertanian Provinsi Jatim.
Baca juga: Mentan: Mitigasi risiko kemarau panjang dengan pompanisasi

Dia mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Kementan berkomitmen untuk memperkuat antisipasi krisis pangan melalui percepatan program pompanisasi. Pemantauan intensif dilakukan pada daerah dengan realisasi rendah untuk memastikan pelaksanaan program secara optimal.

"Kami secara intensif memantau daerah-daerah yang masih rendah realisasi kegiatannya untuk memastikan program ini dilaksanakan dengan optimal," ujarnya pula.

PAT melalui pompanisasi, kata Andi, dilakukan untuk lahan sawah yang masih dapat ditingkatkan Indeks Pertanaman (IP)-nya, yaitu dari IP 0 menjadi IP 100, IP 100 menjadi IP 200 atau IP 200 menjadi IP 300.

Andi menekankan bahwa keseriusan dalam program pompanisasi harus menjadi atensi, pasalnya pemerintah telah menginvestasikan triliunan rupiah uang dari pajak untuk program tersebut.

Menurutnya, jika program tersebut tidak berdampak pada ketahanan pangan, investasi tersebut akan sia-sia. Oleh karena itu, harus terus didorong dan memperbaiki hambatan agar pelaksanaan program dapat berjalan maksimal.

"Dan itu kami sinergikan program-program kita yang dari Jakarta. Semoga cita-cita Pak Menteri (Pertanian Andi Amran Sulaiman), cita-cita Pak Presiden (Joko Widodo) bahwa dalam tiga tahun ke depan kita kembali swasembada (pangan)," kata Andi pula.

Ia berharap dengan adanya koordinasi dan kolaborasi, perluasan areal tanam melalui pompanisasi dapat terwujud dalam rangka mendorong ketahanan pangan nasional.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya pemenuhan pangan bagi 280 juta penduduk Indonesia melalui langkah strategis yang mencakup perluasan areal tanam (PAT) dengan optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo.

Dalam upaya itu, Mentan meminta seluruh jajaran, terutama di tingkat provinsi dan kabupaten, untuk turun langsung ke lapangan.

"Sekali lagi teman-teman singsingkan lengan kita, saatnya kita siaga penuh karena di depan ada di titik yang sangat kritis. Aku minta tolong tidak ada tanggal merah bagi jajaran Kementan," ujar Mentan itu pula.
Baca juga: Kementan: 4.251 pompa air terpasang di Jateng kejar swasembada pangan
Baca juga: Dirjen PSP Kementan turun beri solusi atasi irigasi pertanian Gresik


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024