Madrid (ANTARA News) - Juara dunia bulutangkis Taufik Hidayat mengatakan bahwa ia menginginkan diperkenalkannya teknologi video untuk menghindari insiden yang membuatnya memutuskan mundur di Hongkong Terbuka bulan lalu akibat keputusan hakim garis yang dinilai tidak adil. "Saya ingin (teknologi) itu dicoba agar keputusan adil bagi semua pemain," kata Taufik kepada wartawan usai meraih kemenangan pertama saat mengawali perjuangannya mempertahankan gelar di kejuaraan dunia 2006 di Madrid, Selasa. Dalam pertandingan yang digelar di Palacio De Deportes, Madrid, juara bertahan Taufik mengalahkan lawan pertamanya Ng Wei dari Hong Kong dua set langsung 21-17, 21-17 hanya dalam 35 menit. Pada putaran kedua, Taufik yang nasibnya akan diputuskan paling cepat Sabtu (23/9) akibat meninggalkan pertandingan pada perempat-final Hong Kong Terbuka beberapa waktu lalu, bertemu Kestutis Navickas dari Lihuania yang menang atas pemain tuna rumah Spanyol Nicolas Escartin Ara 21-11, 21-14. "Saya menginginkan cabang bulutangkis juga menggunakan rekaman video seperti di tenis dan olahraga lainnya, sehingga bisa membantu wasit dan hakim garis untuk mengeluarkan keputusan," katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sebuah insiden yang belum pernah terjadi pada bulutangkis papan atas, Taufik meninggalkan pertandingan pada perempat-final melawan rival kuatnya Lin Dan pada Hong Kong Terbuka hanya tiga menit setelah pertandingan dimulai karena protes terhadap keputusan hakim garis. Direktur turnamen waktu itu, Paisan Rangsikitpho, mengatakan telah melakukan penyelidikan secara tuntas terhadap insiden itu dan menyampaikan penemuan-penemuannya pada Dewan Eksekutif IBF. "Mereka (Komite Event) akan bertemu pada Sabtu untuk membicarakannya lebih jauh. Kami tidak ingin melakukan tindakan yang bisa merugikan peluangnya, terutama dalam sebuah turnamen dimana dia adalah juara bertahan tunggal putra," lanjutnya. Taufik yang tidak diunggulkan di kejuaraan dunia kali ini juga mengatakan bahwa ia telah meminta maaf atas keputusannya mundur tersebut. Tapi ia kemudian menambahkan, ia akan mendesak IBF untuk segera menerapkan standar yang lebih tinggi bagi wasit, terutama saat turnamen papan atas Super Series mulai diperkenalkan mulai tahun depan, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006