Melalui simulasi OKD yang dijalankan, Pertamina menjamin segala resiko yang dimungkinkan terjadi
Kupang (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menggelar simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) Level 1 dengan skenario kebakaran TPS limbah B3, tumpahan BBM, kebakaran tangki dan huru hara.
Fuel Terminal Manager Waingapu, Ekwan Nursanto dari Waingapu, Sumba Timur Kamis mengatakan bahwa kegiatan simulasi OKD tersebut untuk meningkatkan aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) di Pertamina dan juga melibatkan stakeholder terkait.
“Pertamina Patra Niaga khususnya di Regional Jatimbalinus selalu memastikan kehandalan sarana dan fasilitasnya serta berkomitmen menyalurkan energi kepada masyarakat dalam pendistribusian BBM," katanya.
Menurut dia dengan seringnya simulasi yang dilakukan, mereka berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan Fuel Terminal Waingapu, karena secara kontinyu melakukan antisipasi pengamanan keadaan darurat
Simulasi dimulai dengan kebakaran TPS Limbah B3 dilanjutkan dengan overfill (melipas) tangki timbun pada saat penerimaan BBM hingga menyebabkan vapour release dan menyulut terjadinya kebakaran pada tangki timbun No 09.
Pihak eksternal dari Satuan Brimob Batalyon C Brimob Pelopor Kompi 4 Sumba Timur, RSUD Umbu Rara Meha, Damkar ARFF Bandara Umbu Mehang Kunda, KSOP, Pelindo juga terlibat dalam kegiatan simulasi ini.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga simulasi keadaan darurat di SPBE dan SPBU Ambon
Baca juga: Pengelola Bandara Iskandar Muda gelar simulasi penuh keadaan darurat
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dari Fuel Terminal Waingapu untuk meningkatkan kesiapsiagaan pekerja dalam menghadapi keadaan darurat.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi dihubungi terpisah menjelaskan aspek HSSE dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memperkuat budaya keselamatan kerja.
"Kegiatan ini digunakan sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk diskusi yang konstruktif antara pekerja lokasi dan manajemen untuk memetakan kendala yang mungkin saja ada dan memastikan langkah yang tepat untuk mengatasinya, salah satunya melalui kegiatan simulasi OKD ini", ujarnya.
Dalam memastikan kehandalan sarana dan fasilitas, Pertamina berupaya menjaga kelancaran pelayanan distribusi, di mana perusahaan harus memastikan sarana dan peralatan berada dalam kondisi baik, serta aspek keamanan dan keselamatan diterapkan secara sempurna, sehingga operasional penyaluran berjalan dengan maksimal.
“Melalui simulasi OKD yang dijalankan, Pertamina menjamin segala resiko yang dimungkinkan terjadi secara nyata dapat dikendalikan dengan baik sehingga kami memastikan keamanan, kelancaran dan kenyamanan distribusi BBM, LPG serta produk Pertamina lainnya kepada masyarakat,” tutup Ahad.
Baca juga: AP I latih penanggulangan keadaan darurat bandara jelang KTT G20 Bali
Baca juga: Pertamina gelar semulasi keadaan darurat jelang APEC
Baca juga: Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024