Washington (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, calon presiden dari Demokrat, pada Rabu (14/8) memperoleh pengarahan dari tim keamanan nasional AS mengenai situasi terkini di Timur Tengah.
Pengarahan tersebut dilakukan menjelang negosiasi yang diawasi ketat di Doha, Qatar, yang dijadwalkan akan dimulai pada Kamis mengenai upaya untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza yang terkepung.
Pembicaraan penting tersebut akan segera berlangsung saat kawasan tersebut bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan dari Iran setelah pemimpin politik kelompok Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh di ibu kota Iran, Teheran bulan lalu.
Iran dan sekutu kawasan telah menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, meski Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.
Gedung Putih mengatakan Biden dan Harris "diberi informasi terbaru mengenai upaya militer AS untuk mendukung pertahanan Israel."
"Mereka juga diberi pengarahan mengenai upaya diplomatik yang berkelanjutan untuk meredakan ketegangan regional dan untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera," tambahnya.
Baca juga: Palestina tuntut embargo militer terhadap Israel
Gedung Putih sebelumnya pada Rabu (14/8) mengatakan bahwa Biden akan mengirim Direktur CIA Bill Burns dan Brett McGurk, pejabat senior presiden untuk Timur Tengah, untuk mewakili AS dalam perundingan tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, Hamas mengatakan bahwa mereka tidak akan bergabung dalam putaran perundingan terakhir.
Pada Minggu (11/8), Hamas menuntut agar mediator gencatan senjata Gaza menyampaikan rencana untuk melaksanakan usulan yang didukung oleh Biden, yang disetujui pada 2 Juli.
Keputusan tersebut diambil setelah mediator Mesir, Qatar dan AS mendesak Israel dan Hamas minggu lalu untuk menyelesaikan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera tanpa penundaan atau alasan lebih lanjut.
Biden mengatakan pada Mei bahwa Israel menyampaikan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera yang ditahan di daerah kantong tersebut.
Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.
Baca juga: Keputusan Israel tolak negara Palestina menentang solusi dua negara
Pembicaraan tidak langsung yang dimediasi oleh AS, Qatar dan Mesir gagal menyetujui persyaratan tertentu karena pemimpin Israel Benjamin Netanyahu telah menolak untuk menerima tuntutan Hamas untuk mengakhiri serangan di Gaza.
Hampir 40 ribu warga Palestina tewas selama perang Israel di Gaza, yang sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Sebagian besar wilayah pesisir telah rata dengan tanah di tengah pemboman Israel yang tiada henti yang telah membuat seluruh lingkungan menjadi puing-puing.
Warga Gaza terus menghadapi kekurangan makanan, air dan obat-obatan yang parah karena pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, serta pembatasan signifikan pergerakan konvoi bantuan begitu mereka memasuki Jalur Gaza.
Sebanyak 1.139 orang tewas dalam serangan lintas perbatasan yang dipimpin oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang saat ini.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Biden: Gencatan senjata di Gaza 'mungkin' sebelum jabatannya berakhir
Baca juga: UAE serukan Israel dan Hamas tanggapi panggilan berunding mediator
Baca juga: Korban tewas akibat serangan tak henti Israel di Gaza mencapai 39.600
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024