Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penembakan oleh petugas perbatasan Malaysia ke kapal nelayan tradisional Indonesia. "Kita baru menerima laporannya dan akan melakukan penyelidikan," kata Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato` Zainal Abidin Zain di Departemen Luar Negeri, Jakarta, Selasa. Terkait dengan penembakan itu, yang mengakibatkan dua warga Indonesia terluka parah, Pemerintah Indonesia memanggil Dutabesar Malaysia untuk meminta keterangan dan menyampaikan nota protes. "Insiden tersebut memang melibatkan satu kapal nelayan Indonesia dan angkatan laut Malaysia," katanya. Menurut Zainal Abidin, Pemerintah Malaysia akan melakukan penyelidikan mengenai koordinat dari kapal tersebut. "Akan kita lihat posisinya di perairan," katanya tegas. Saat ditanya berapa lama proses penyelidikan akan berlangsung, ia mengatakan bahwa belum ada kepastian mengenai waktu. "Kita tidak tahu, bisa selesai satu hari, bisa lebih. Tapi, yang jelas, akan kita selidiki," katanya. Pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB, petugas perbatasan Malaysia melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal nelayan tradisional berbendera Indonesia, KM Super Jaya. Kejadian di dekat Kepulauan Berhala, Sumatra Utara, itu mengakibatkan dua nelayan terluka parah, satu di antaranya berada dalam keadaan gawat. Untuk memperoleh penjelasan dari Pemerintah Malaysia, Pemerintah Indonesia memanggil Dutabesar Malaysia di Indonesia. Penyampaian nota protes dilakukan oleh Pelaksana Tugas Harian Direktur Jenderal Asia Timur Pasifik Departemen Luar Negeri Bali Maniaga di Departemen Luar Negeri hari Selasa. Pertemuan tersebut berlangsung lebih kurang satu jam. Menurut Bali, yang ditemui seusai pertemuan itu, Dutabesar Malaysia berjanji menyampaikan nota protes itu kepada pemerintahnya. "Telah diterima untuk dipelajari. Sekarang kita tunggu penjelasan dari pemerintah pusat," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006