Jakarta (ANTARA) - Telegram mengumumkan, Rabu (14//8), bahwa mereka menambahkan cara baru bagi pembuat konten untuk menghasilkan uang di platformnya.

Yang paling menonjol, platform ini meluncurkan langganan berbayar bulanan yang dapat dibeli pengguna menggunakan mata uang digital aplikasi, Stars, untuk mendapatkan akses ke konten tambahan dari pembuat konten.

Pembuat konten kini dapat membuat tautan undangan yang memungkinkan pengguna bergabung dengan saluran dengan imbalan pembayaran bulanan dalam bentuk Bintang.

Ide di balik fitur ini adalah untuk memungkinkan pembuat konten membebankan biaya untuk akses tambahan atau awal ke konten dengan cara yang mirip dengan Patreon.

Baca juga: Telegram non aktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia

Baca juga: Apa itu mutualan dalam Telegram?


Pembuat konten dapat menetapkan harga untuk konten mereka dan dapat mengubah Bintang menjadi hadiah mata uang kripto Toncoin atau iklan bersubsidi. Telegram mengambil komisi dari transaksi yang melibatkan Stars, namun perusahaan belum merinci berapa besarnya.

Telegram juga meluncurkan Star Reactions, yang memungkinkan pengguna untuk secara langsung mendukung pembuat konten favorit mereka.

Reaksi Bintang mirip dengan fitur “Super Thanks” di YouTube dan fitur Tips X. Kreator mendapatkan 100 persen Bintang yang mereka terima melalui fitur Reaksi.

Fitur-fitur baru ini merupakan kelanjutan dari upaya Telegram saat ini untuk membantu pembuat konten mendapatkan uang melalui platformnya.

Bulan lalu, perusahaan mulai mengizinkan pembuat konten berbagi konten berbayar ke saluran mereka, dan beberapa bulan yang lalu, Telegram meluncurkan pembagian pendapatan iklan dengan pembuat konten.

Pengumuman ini datang ketika Telegram mencapai 950 juta pengguna aktif pada bulan lalu, dan bertujuan untuk melampaui angka 1 miliar pada tahun ini.

Awal tahun ini, pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan perusahaannya memperkirakan akan mencapai profitabilitas tahun depan dan sedang mempertimbangkan untuk go public. Demikian disiarkan TechCrunch Rabu (14/8) waktu setempat.

Baca juga: Apa itu aplikasi Telegram?

Baca juga: Microsoft tambahkan bot Copilot di aplikasi

juga: Telegram non aktifkan monetisasi iklan untuk pemilik channel Rusia

 

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024