Setiap mengeluarkan pengumuman harus ada bukti yang jelas (ada kepingan sisa pesawat Malaysia Airlines MH 370) dan tidak lagi berdasarkan analisa terbaru dari Inggris...
Medan (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia tidak menunjukkan bukti mengenai pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang kabarnya jatuh di kawasan Selatan Samudera Hindia.
"Pemerintah di negara tersebut hanya mengumumkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH 370 jatuh berdasarkan analisa satelit dari Inggris, kata kata Immanuel Siregar (29), abang kandung Firman Siregar (25) yang menjadi penumpang pesawat nahas tersebut, di Medan, Kamis.
Pengumuman yang disampaikan Pemerintah Malaysia, menurut dia, juga belum ada kepastian dan dapat dipertanggung jawabkan, hanya berdasarkan analisa satelit baru dari Inggris.
"Pemerintah Malaysia juga jangan terus yakin dengan analisa satelit dan hal ini juga belum ada bukti-bukti yang kuat, karena tidak adanya kepingan pesawat Malaysia Airlines yang dilaporkan jatuh di Samudera Hindia," ucap Immanuel.
Dia juga menyebutkan, seharusnya sebelum Pemerintah Malaysia mengumumkan temuan pesawat yang jatuh itu, patut juga mempertimbangkan baik dan buruknya kepada keluarga penumpang yang sudah lama menunggu kejelasan pesawat itu.
Hal ini, ujarnya, perlu dikaji secara mendalam, bagaimana kalau pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang dilaporkan jatuh di Samudera Hindia itu, ternyata tidak benar seperti yang telah dilaporkan oleh negara tetangga tersebut.
"Sehingga apa yang telah disampaikan Pemerintah Malaysia, bukan membuat tenang bagi keluarga dan sanak famili penumpang pesawat Malaysia Airlines yang berada di Medan, Jakarta maupun di negara lain," ujarnya.
Immanuel juga berharap kepada Pemerintah Malaysia, jangan mengeluarkan pengumuman dan statemen mengenai pesawat dengan nomor penerbangan MH 370 tanpa dilengkapi dengan bukti-bukti yang akurat.
"Setiap mengeluarkan pengumuman harus ada bukti yang jelas (ada kepingan sisa pesawat Malaysia Airlines MH 370) dan tidak lagi berdasarkan analisa terbaru dari Inggris," ucap dia.
Dia menyebutkan, yang namanya analisa adalah belum dianggap pasti kebenarannya, dan jangan hal ini diumumkan di depan publik.
"Pemerintah Malaysia juga harus menghargai keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang dilaporkan hilang," kata Immanuel dan masih berharap pesawat yang hilang tersebut dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Sebagaimana diberitakan, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan, Senin, pesawat Malaysia Airlines MH 370, yang hilang selama lebih dari dua minggu, jatuh di Samudera Hindia bagian selatan.
Analisa satelit yang baru dari Inggris memperlihatkan bahwa Penerbangan MH 370 yang membawa 239 orang, terakhir kali terlihat di tengah antara Samudera Hindia di sebelah barat Perth, Australia.
"Lokasi ini terpencil, jauh dari tempat-tempat yang bisa dilandasi. Karena itu, dengan kesedihan dan penyesalan yang mendalam, saya harus mengabarkan kepada anda bahwa, menurut data baru ini, Penerbangan MH 370 berakhir di Samudera Hindia," kata Najib.
Penerbangan MH 370 menghilang dari layar radar sipil kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret.
Sebelumnya, pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang mengangkut 239 penumpang termasuk 12 kru yang hilang dari radar setelah lepas landas di Lapangan Terbang Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada Sabtu (8/3) dini hari.
Pesawat MH 370 tersebut menuju ke Beijing, China dan seharusnya mendarat di Beijing pukul 6.30 pagi.
WNI terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014