Manila (ANTARA) - Ekonomi subkawasan Pasifik diperkirakan akan tumbuh 3,3 persen tahun ini dan 4 persen pada 2025, menurut laporan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) yang dirilis pada Rabu (14/8).

Pacific Economic Monitor (PEM) mengatakan bahwa pemulihan ekstraksi sumber daya di Papua Nugini, kedatangan pengunjung yang stabil di sebagian besar perekonomian-perekonomian yang bergantung pada pariwisata, dan stimulus dari proyek-proyek infrastruktur publik akan mendorong pertumbuhan.

Namun, laporan tersebut juga memperingatkan soal beberapa risiko negatif, termasuk krisis tenaga kerja, berkurangnya ruang fiskal, eksposur berkelanjutan terhadap risiko bencana, serta volatilitas harga komoditas global dan rantai pasokan.

PEM terbaru, tinjauan dua tahunan yang dilakukan ADB terhadap perkembangan ekonomi dan isu-isu kebijakan 14 perekonomian berkembang di Pasiik, mengeksplorasi berbagai aspek dalam membangun ketahanan di Pasifik.

Laporan itu menyoroti pembangunan infrastruktur yang tangguh, memperkuat ketahanan iklim, dan memperkuat manajemen keuangan publik dalam konteks Pasifik yang unik.

Ringkasan kebijakan lainnya menyoroti perlunya memahami kerentanan dan kerapuhan negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang di Pasifik untuk mengembangkan solusi bagi ketangguhan. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024