Banjarmasin (ANTARA) - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) meningkatkan kompetensi pengelolaan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) bagi aparatur sipil negara (ASN) Lembaga Kearsipan Daerah (LDK) 13 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Kami ingin mengembangkan kompetensi pencatat surat dan admin SRIKANDI di seluruh kabupaten/kota se-Kalsel, ini untuk mendukung penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE),” kata Ketua Tim Pembinaan Kearsipan Wilayah 1 Direktorat Kearsipan Daerah 1 ANRI Prihatni Wuryatmini usai memberikan materi pada bimbingan teknis pendampingan penerapan aplikasi SRIKANDI di Banjarmasin, Kamis.

Dia mengapresiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel yang mampu meraih prestasi tiga besar terkait dengan implementasi SRIKANDI LKD Wilayah 1 pada 2023.

“Selain pemprov, tiga kabupaten di Kalsel juga meraih penghargaan yang sama, yakni Tabalong, Banjar, dan Tanah Bumbu. Saya berharap prestasi ini dapat dipertahankan atau ditingkatkan,” ujarnya.

Baca juga: ANRI perkuat pertukaran arsiparis dengan Malaysia

Prihatni meminta jajaran Dispersip Kalsel dapat mengoptimalkan 13 kabupaten/kota di Kalsel dalam hal pengelolaan aplikasi SRIKANDI agar administrasi pemerintahan semakin tertata lebih baik.

Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie berharap, melalui pendampingan ANRI ini penerapan aplikasi SRIKANRI di Kalsel lebih optimal, sedangkan kemampuan pencatat surat dan admin SRIKANDI harus turut berkembang.

Seiring dengan perkembangan, kata dia, pengelolaan kearsipan juga harus mengikuti perkembangan zaman untuk mempercepat kinerja organisasi, pengelolaan arsip dari yang konvensional harus bertransformasi ke media digital agar lebih mudah diakses banyak orang.

Meskipun pengelolaan kearsipan sudah diterapkan secara digital, ujarnya, tidak boleh berjalan di tempat dan harus mengikuti teknologi yang semakin berkembang sehingga arsip dapat didayagunakan secara cepat, tepat, lengkap, dan akurat.

“Aplikasi SRIKANDI ini banyak manfaatnya untuk organisasi. Salah satu manfaatnya, saya bisa melakukan disposisi surat dimanapun dan kapanpun,” ujar Nurliani.

Baca juga: Memori kolektif tentang Dwi Tunggal Soekarno-Hatta mesti terus dijaga
Baca juga: ANRI: Pusat studi arsip kepresidenan bakal dibangun di IKN
Baca juga: ANRI: Srikandi telah dipulihkan, jadi pembelajaran tata kelola arsip

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024