Beirut (ANTARA News) - Militer Lebanon, Rabu (26/3), dalam pertemuan tiga-pihak dengan militer Israel dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), mendesak dihentikannya pelanggaran kedaulatan Lebanon dan provokasi oleh Israel.
Selama pertemuan tersebut, Lebanon menyampaikan pelanggaran Israel atas kedaulatan, dan secara khusus mengutip Israel terhadap Desa Jenta di perbatasan di Wilayah Bekaa, demikian dikutip Xinhua.
Israel dalam satu serangan udara mengincar apa yang diduga sebagai pos Hizbullah di Wilayah Jenta di Bekaa Timur pada penghujung Februari. Hizbullah lalu berikrar akan membalas.
Pada 14 Maret, satu ranjau darat meledak di Pertanian Shebaa, yang diduduki, dan melukaiseorang prajurit Israel. Sebagai reaksi, Israel menyerang Kota Kecil Kfarkela di perbatasan dengan 10 bom mortir tapi tidak merenggut korban jiwa, kata media setempat.
Pemimpin UNIFIL Mayor Jenderal Paolo Serra menegaskan selama pertemuan tersebut pentingnya dipatuhinya Resolusi Nomor 1701 Dewan Keamanan PBB, yang mengakhiri perang 33-hari antara Israel dan Hizbullah pada 2006, kata pernyataan itu.
(C003)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014