Mentok, Babel (ANTARA) - Polisi Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta warga untuk bersama-sama mewaspadai kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau ini.

"Sudah ada beberapa kali kejadian kebakaran hutan dan lahan, terakhir kemarin di lahan kosong pinggir Jalan Raya Peltim, Desa Belolaut, Mentok, dan ada juga di hutan Bukit Kukus, Mentok," kata Kapolsek Mentok Iptu Rusdi di Mentok, Kamis.

Menurut dia, kebakaran lahan kosong sering kali disebabkan oleh faktor manusia, misalnya pembukaan lahan dengan cara membakar dan membuang puntung rokok secara sembarangan, dan faktor alam saat cuaca sangat panas, kering dan hembusan angin kencang.

"Namun untuk kebakaran lahan yang berada di sekitar Jalan Raya Peltim, tidak menutup kemungkinan adalah faktor manusia," ujarnya.

Pada kejadian itu, kata dia, setelah mendapatkan informasi pihaknya segera mengirimkan sejumlah personel Polsek Mentok untuk membantu memadamkan api bersama para petugas BPBD Kabupaten Bangka Barat dan Unit Pemadam Kebakaran PT Timah Tbk yang ada di Unit Metalurgi Mentok.

"Sekitar dua jam petugas berhasil memadamkan api pada kejadian kebakaran di lahan sekitar satu hektare milik PT Timah Tbk tersebut," katanya.

Setelah kejadian itu, juga terjadi kebakaran hutan di kawasan Objek Wisata Alam Bukit Kukus, Mentok yang mengakibatkan sekitar 1,5 hektare lahan hangus terbakar.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Barat, Sidarta Gautama mengatakan tim sempat kesulitan memadamkan api di lokasi itu karena medan perbukitan yang terjal cukup sulit dimasuki petugas.

"Sekitar 1,5 hektare lahan yang terbakar di Bukit Kukus terjadi mulai sekitar pukul 16.00 WIB dan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam," katanya.

Pengelola Bukit Kukus, Mailah, mengatakan peristiwa kebakaran di lokasi itu terjadi di tiga titik dan cepat menyebar karena cuaca panas dan angin berembus kencang, bahkan hampir menjalar ke permukiman warga.

"Saat awal kejadian ada tiga titik kebakaran, warga awalnya membantu memadamkan api dan menghubungi petugas pemadam kebakaran," katanya.

Kobaran api sempat menghanguskan perkebunan karet dan kelapa sawit milik warga di sekitar lokasi kejadian, namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut.

Baca juga: Kalaksana BPBPK: Empat daerah di Kalteng siaga darurat karhutla

Baca juga: BPPIKHL: 750,83 hektare lahan terbakar di Sumsel pada Januari-Juli

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024