SimPel di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) ini nominalnya sebesar Rp294,54 miliar
Cirebon (ANTARA) -
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, mencatat program inklusi keuangan dengan pembukaan rekening Simpanan Pelajar (SimPel) di wilayahnya telah mencapai 1,32 juta rekening hingga semester-II 2024.
 
“Berdasarkan laporan pembukuan SimPel di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) ini nominalnya sebesar Rp294,54 miliar,” kata Kepala Kantor OJK Cirebon Agus Muntholib di Cirebon, Kamis.
 
Ia menjelaskan SimPel menjadi salah satu program unggulan dari OJK, untuk memperluas akses keuangan bagi generasi muda khususnya pelajar di Ciayumajakuning.
 
Menurut dia, produk ini dapat digunakan oleh siswa pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai sekolah menengah atas (SMA), supaya mereka terbiasa dalam mengelola keuangan dengan baik.
 
“Program SimPel ini mengajarkan para siswa di Ciayumajakuning untuk mengelola uang sejak dini,” ujarnya.

Baca juga: OJK Cirebon gencarkan edukasi keuangan guna cegah judi online

Baca juga: OJK Cirebon: Pembiayaan LKM Syariah naik 3,51 persen hingga Maret 2024

 
Agus menyebutkan saat ini generasi muda dihadapkan pada digitalisasi keuangan yang pesat, serta lebih mudah dalam mengakses informasi.
 
Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk mengintensifkan program literasi serta inklusi keuangan demi melindungi pelajar dari skema investasi ilegal dan judi daring.
 
“Kami berkomitmen untuk memberantas entitas ilegal seperti pinjaman online ilegal, judi online, investasi ilegal dan lainnya,” katanya.
 
Selain program SimPel, OJK Cirebon telah menyelenggarakan 57 kegiatan edukasi keuangan di Ciayumajakuning dengan total 20.114 peserta sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2024.
 
Agus menyampaikan pihaknya juga sedang fokus dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, pada bidang pasar modal di kalangan pelajar dan mahasiswa.
 
Upaya ini dilakukan bersama pemangku kepentingan lainnya, untuk menumbuhkan kesadaran menabung dan berinvestasi guna masa depan yang lebih baik.
 
Ia menambahkan edukasi berkelanjutan perlu dilakukan di Ciayumajakuning, guna memperdalam pemahaman generasi muda tentang manfaat dan risiko produk serta layanan keuangan.
 
"Melalui edukasi ini, diharapkan generasi muda dapat menjadi konsumen yang cakap, merasakan manfaat dari penggunaan produk dan layanan keuangan, serta memanfaatkannya untuk menciptakan nilai tambah," ucap dia.

Baca juga: OJK Cirebon perluas program Desa EKI di Kuningan

Baca juga: OJK Cirebon: Kinerja BPR tumbuh positif sampai Maret 2024

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024