"Nasi lembek atau bubur yang dibutuhkan untuk ibu saya karena kalau makan nasi biasa itu tak bisa," kata lansia bernama Wangsih (69) melalui anaknya bernama Cici di lokasi pengungsian SDN 05 Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis.
Cici mengatakan hingga kini bantuan hanya berupa nasi biasa. Sedangkan bubur belum tersedia di lokasi pengungsian akibat kebakaran RW 06 dan RW 12 Manggarai tersebut.
Terlebih, sang ibu sedang menderita diabetes dan darah tinggi sehingga hanya bisa terbaring di kasur.
Baca juga: BPBD DKI duga kebakaran Manggarai akibat beban listrik yang tak sesuai
Dia mengatakan, memang sempat diberikan obat oleh tim medis namun sang ibu masih menderita batuk sampai tak bisa tidur. Hingga kini dia hanya mengandalkan obat seadanya.
Sukirman selaku Ketua RT 02 RW 06 mengatakan, saat ini warga terdampak kebakaran membutuhkan kebutuhan wanita hingga obat-obatan.
"Kebutuhan wanita seperti pembalut dan obat-obatan juga diperlukan," kata Sukirman.
Dihubungi terpisah, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan obat-obatan rutin seperti untuk diabetes hingga darah tinggi.
Baca juga: Alumni SMAN 37 Jakarta bantu korban kebakaran di Manggarai
Selain itu, juga tersedia obat penanganan luka, sesak, analgetik dan antibiotik bagi warga yang membutuhkan.
Pihaknya membuka dua posko layanan medis selama 24 jam dan tiga layanan Puskesmas Keliling bagi penyintas kebakaran di RW 06 dan RW 12 Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet.
Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengerahkan 126 personel untuk memadamkan api di Jalan Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (13/8) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
Kebakaran di permukiman tersebut juga menyebabkan 3.332 jiwa dari 1.172 kepala keluarga (KK) terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024