Jakarta (ANTARA) - Atlet angkat besi Indonesia Rizki Juniansyah mengatakan dirinya tetap senang dan bangga meskipun pada waktu yang sama ia merasa lelah diarak berkali-kali setelah dirinya menyumbang medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Rizki yang menjadi debutan di Olimpiade Paris di usia 21 tahun, langsung menggenggam emas setelah ia berhasil mengangkat total angkat 354 kg dengan rincian angkatan 155 kg untuk snatch dan 199 kg untuk clean and jerk.
Arak-arakan dari Kemenpora menuju Istana Negara pada Kamis merupakan arak-arakan Rizki yang pertama memenuhi undangan Presiden Joko Widodo.
Namun, arak-arakan ini bukan yang pertama bagi Rizki setelah mendarat di Indonesia pada Selasa (13/8) lalu karena ia mengaku telah beberapa kali mengikuti arak-arakan di kota kelahirannya, Serang, Banten.
"Kali pertama sih kalau sama Presiden. Kalau di Serang sudah berkali-kali. Semalam baru selesai arak-arakan di Serang, saya baru tidur jam tiga pagi," kata Rizki kepada ANTARA di Kemenpora, Kamis.
"Iya (capek), tapi ya harus begitu lah namanya sebagai atlet apalagi ada apresiasi dari negara pasti kita hargai. Itu suatu kebanggaan dan kesenangan tersendiri," tambahnya.
Rizki berharap arak-arakan yang harus ia jalani pasca-Olimpiade Paris segera berakhir.
Hal ini dikarenakan ia butuh waktu istirahat dengan tenang untuk kemudian memulihkan tenaganya dan bersiap menatap kejuaraan di berbagai level selanjutnya.
"Alhamdulillah sangat senang, walau capak saya senang. Semoga setelah acara-acara ini kita bisa istirahat dengan tenang," jelasnya.
Baca juga: Pawai juara peraih medali Olimpiade Paris berlangsung meriah
Baca juga: Veddriq, Rizki, dan Gregoria sambut baik arak-arakan Olimpiade
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024