Batik sudah demikian memasyarakat, kita harapkan kain tradisional lain seperti songket dan sarung akan menyusul,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mendorong desainer memopulerkan kain-kain tradisional khas Indonesia seperti songket dan sarung.

"Batik sudah demikian memasyarakat, kita harapkan kain tradisional lain seperti songket dan sarung akan menyusul," kata Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, desainer adalah insan kreatif yang potensial menggairahkan minat masyarakat untuk menyukai kain tradisional tertentu yang pamornya sudah mulai terlupakan.

Sebab, kata Mari, desainer mampu mengkreasikan produk-produk tradisional dalam kemasan yang baru, kreatif, dan mengikuti perkembangan zaman.

"Mereka berani berkreasi tanpa batas, misalnya yang dilakukan desainer Ghea Panggaben dengan tableware songket, itu luar biasa," katanya.

Desainer pulalah menurut Menteri yang mampu membangun kolaborasi antara penenun songket dengan pembuat porselen yang potensial meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Saya ucapkan selamat kepada orang-orang kreatif. Ini bukti nyata Indonesia kaya akan budaya dan penuh dengan kreativitas," katanya.

Pada kesempatan yang sama, desainer Ghea Panggabean mengatakan dirinya sangat mengagumi kemampuan para penenun dalam menyimpan pola-pola rumit dan melalui daya ingat mereka lalu dibuat dengan peralatan tenun tangan tradisional.

"Sederhana, sementara cara kerja seperti ini diturunkan dari generasi ke generasi sebagai warisan budaya tak benda," katanya.

Hal itulah yang menjadikan songket Palembang termasuk kain termahal di dunia yang juga sakral karena berimbuh aneka filosofi tradisional berkaitan dengan siklus kehidupan mulai lahir sampai mati.

Ghea sendiri yang pada 26 Maret 2014 berulang tahun menggelar fashion show bertema The Treasures of Sriwijaya yang menampilkan Songket Palembang Tableware serta beberapa rancangan bertema songket dari perancang Ghea berkolaborasi dengan Zen.(*)

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014