Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat meningkatkan pelatihan kerja mandiri untuk menciptakan wirausaha yang lebih banyak dalam rangka memacu perekonomian Jakarta menjadi kota global.
 
"Salah satu alternatif pelatihan yang akan ditingkatkan ke depan adalah pelatihan tenaga kerja mandiri sehingga para pencari kerja dapat membuka lapangan kerja secara mandiri (berwirausaha)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Pusat Noviar Dinaryanti di Jakarta, Kamis.
 
Noviar menyebutkan, sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 57 Tahun 2022, salah satu tugas dan fungsi Suku Dinas (Sudin) Nakertransgi Jakarta Pusat, yakni melaksanakan pelatihan, pembinaan, pengembangan kewirausahaan terpadu dan pembinaan tenaga kerja mandiri.
 
Sasarannya, yakni masyarakat dapat berwirausaha menjadi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) sehingga jumlah UMKM di Jakarta semakin meningkat.
 
"Tentunya ada tujuh langkah yang kita kenal dengan P1-P7 untuk membina Jakpreneur mulai dari pendaftaran, pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan dan permodalan, yang juga kita lakukan," ujar Noviar.

Baca juga: DKI fasilitasi UMKM peroleh sertifikasi halal
 
Sudin Nakertransgi Jakarta Pusat juga telah melakukan pelatihan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) berwirausaha dengan kejuruan seperti aneka minuman, aneka kue, aneka kuliner, "make up artis" (MUA), kerajinan tangan atau kriya (handycraft) dan lainnya.
 
Menurut Noviar, tenaga kerja mandiri merupakan suatu program terobosan dalam rangka memperluas kesempatan kerja yang ditujukan kepada para pencari kerja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Pelatihan kerja ini dapat membantu perekonomian keluarga dengan cara berwirausaha mandiri.
 
Pembentukan tenaga kerja mandiri di wilayah Jakarta Pusat meliputi berbagai bidang kejuruan di antaranya aneka kue tradisional maupun "bakery" dan "pastry". Lalu aneka kuliner dan minuman seperti kreasi kopi, teh dan minuman buah yang sehat (healthy juice), tata rias kecantikan dan aneka kerajinan tangan.
 
Setelah pelatihan, kata Noviar, para peserta diberikan bantuan peralatan sebagai modal usaha dan mendapat pendampingan dalam mengembangkan usahanya seperti perizinan nomor induk berusaha (NIB) dan pembuatan sertifikat halal.

Selain itu pendaftaran merek atau hak atas kekayaan intelektual (HKI), fasilitasi pemasaran secara "online" dan "offline" serta fasilitasi permodalan.

Baca juga: 385 ribu UMKM tergabung di program Jakpreneur untuk kembangkan usaha
 
Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Dhany Sukma memastikan pihaknya  terus mengembangkan pelatihan-pelatihan yang menyasar kreativitas masyarakat seperti pelatihan pembuatan makanan atau karya yang dibuat dengan usaha sendiri (homemade).
 
"Menurut saya karya seni yang dihasilkan tangan sendiri sebetulnya itu lebih memiliki makna yang besar ketimbang dengan pendekatan lain," katanya.
 
Sudin Nakertransgi Jakarta Pusat membuka kuota peserta pelatihan aneka minuman sebanyak 100 orang, pelatihan kue basah dan kue kering 200 orang serta kuliner internasional 300 orang, kerajinan tangan 25 orang.

Selain itu pelatihan salon kecantikan 25 orang, mengemudi SIM A 600 orang, satuan pengamanan (satpam) 70 orang dan bursa kerja (job fair) tiga orang.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024