London (ANTARA) - Wali Kota London Sadiq Khan pada Rabu (14/8) menegaskan kembali komitmen kota tersebut untuk bersatu melawan rasisme, Islamofobia, dan antisemit, serta menyatakan dukungan lebih bagi pelatihan keamanan di masjid-masjid di ibukota Inggris itu.

Inisiatif tersebut muncul sebagai respon atas kekerasan dan kekacauan yang terjadi baru-baru ini di seluruh negeri yang menyebabkan banyak anggota masyarakat etnis minoritas mengkhawatirkan keamanan mereka.

Jaminan keselamatan yang diberikan sang wali kota termasuk pendanaan untuk empat sesi pelatihan keamanan tambahan di masjid-masjid di London.

Sesi-sesi ini merupakan upaya yang lebih luas untuk mendukung para pemimpin agama, memperkuat ikatan komunitas, dan memerangi kejahatan rasial setelah terjadinya insiden-insiden meresahkan pada awal bulan ini.

"Pekan lalu, London menunjukkan persatuan yang kuat melawan rasisme dan Islamofobia," kata Khan.

"Kita harus pastikan semua warga London tidak hanya aman tapi juga merasa aman di komunitas mereka. Tidak ada tempat untuk kebencian di kota kita.” lanjutnya.

Khan terus bekerja erat dengan Kepolisian Metropolitan, mitra lokal, dan pemimpin komunitas untuk memastikan keamanan masyarakat London yang beragam.

Langkah yang disambut baik oleh walikota ini membuat pemerintah membuka kembali skema keamanan masjid, memberikan dukungan cepat untuk bangunan yang rentan terhadap kejahatan rasial.

Hal ini melengkapi Skema Keamanan Perlindungan untuk Masjid yang sudah ada, yang telah mengalokasikan dana hingga 29,4 juta poundsterling (Rp591 miliar) untuk meningkatkan keamanan di masjid dan sekolah agama Islam.

Selama kunjungan ke Al Manaar, Pusat Warisan Budaya Muslim di London Barat yang menjadi tempat pertama diadakan sesi pelatihan keamanan dengan dipimpin lembaga Faith Associates, walikota bertemu dengan para pemimpin masjid untuk memberikan jaminan dan dorongan.

Wali kota Khan menekankan perlunya kewaspadaan dan tindakan yang berkelanjutan, dengan menyatakan, "Kita tidak boleh berpuas diri. Sangat penting bagi kita untuk tetap bersatu dan proaktif dalam memastikan keselamatan komunitas kita, terutama di masa-masa sulit ini."

Pelatihan tersebut memberikan nasihat praktis tentang melindungi jemaat dan tempat, mencakup topik-topik seperti perlindungan keamanan, kejahatan rasial, dan keamanan daring.

Selain itu, perwakilan dari Kepolisian Metropolitan juga hadir untuk berbagi keahliannya.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Bocah 12 tahun, termuda yang didakwa terkait kerusuhan ekstrem Inggris
Baca juga: Polisi London tahan pria yang lakukan hinaan rasis ke sopir bus Muslim
Baca juga: 779 orang ditangkap terkait kerusuhan di Inggris

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024