Kami mengusulkan solusi politik krisis di Suriah berdasarkan pada pernyataan Konferensi Jenewa I, yang menyerukan peralihan kekuasaan secara damai,"

Kuwait City (ANTARA News) - Para pemimpin Arab, Rabu, menyerukan penyelesaian politik konflik di Suriah, kendatipun oposisi Suriah meminta senjata "canggih" untuk menyeimbangkan kekuatan.

"Kami mengusulkan solusi politik krisis di Suriah berdasarkan pada pernyataan Konferensi Jenewa I, yang menyerukan peralihan kekuasaan secara damai," kata mereka dalam satu pernyataan pada akhir KTT dua hari di Kuwait.

Pernyataan itu disusun pada konferensi internasional tahun 2012 di kota Swiss itu tanpa dihadiri pemerintah Suriah dan gerilyawan.

Kedua pihak yang berperang bertemu dalam apa yang disebut Konferensi Jenewa II yang utusan PBB-Liga Arab Lakhdar Brahimi tengahi pada1 5 Februari --yang menetapkan tanggal bagi dimulainya kembali pertemuan itu.

Pada KTT Senin, Ketua Koalisi Nasional Suriah Ahmed Jarba mengulangi seruan kepada masyaraat internasional untuk mengirim "senjata-senjata canggih" kepada gerilyawan.

"Saya tidak meminta anda bagi satu deklarasi perang," kata Jarba, yang mendesak para pemimpin Arab menekan negara-negara besar agar memenuhi janji untuk memasok senjata.

Putra Mahkota Arab Saudi Salman bin Abdulaziz, yang negaranya adalah pendukung penting kelompok perlawanan terhadap Presiden Bashar al-Assad, mengatakan dunia "mengkhianati" gerilyawan karena tidak mempersenjatai mereka, demikian AFP.

(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014