Kalau sudah dikaji, maka perlu mencari cara agar masyarakat umum tertarik bisa tinggal di sini.
Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Regional I Kedeputian Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Abdul Malik Sadat Idris mengatakan bahwa pemerintah daerah (pemda) perlu menarik minat masyarakat untuk tinggal di Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan.
 
"Tadi juga ada beberapa rencana yang dipelajari seperti pembangunan akan dilakukan per blok untuk percepatan. Sebab dengan luas 1.300 hektare dan kecepatan pembangunan normal akan membutuhkan waktu lama," ujar Abdul Malik Sadat Idris, di Lampung Selatan, Rabu.
 
Ia mengatakan sebelum melakukan pengerjaan pembangunan kembali Kota Baru, perlu juga melihat dari segi perkembangan pasar, daya tarik hingga tujuan pembangunan di lokasi tersebut.
 
"Kalau sudah dikaji, maka perlu mencari cara agar masyarakat umum tertarik bisa tinggal di sini. Jangan sampai yang tinggal di sini hanya aparatur sipil negara (ASN) saja," katanya.
 
Menurut dia, pemerintah daerah perlu mencari cara untuk memikat masyarakat umum agar tertarik tinggal di Kota Baru, seperti dari segi kemudahan masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan, ketersediaan air bersih yang cukup dan aksesibilitas yang mudah.
 
"Jadi nanti akan dilihat lagi parameternya yang lebih sesuai untuk menarik masyarakat untuk tinggal, bekerja dan produktif di Kota Baru agar daerah ini bisa hidup," ujar dia lagi.
 
Ia melanjutkan pembangunan kembali Kota Baru pun harus melakukan uji minat dari ASN yang bekerja di lingkungan pemerintah daerah setempat.
 
"Kalau buka kantor di sini tentu harus dilihat keuntungannya seperti apa, sebab harus ada kelebihan yang diterima. Misalkan daerah ini akan berkembang pesat. Maka perlu melihat lagi minat ASN juga selain masyarakat," katanya pula.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah akan di tempatkan di Kota Baru
Baca juga: Bappenas sebut pembangunan Kota Baru Lampung prospektif dilanjutkan

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024