Selama beberapa kali kita patroli dan kawal hak pilih itu, sekali patroli bisa menemukan lima sampai enam orang yang belum terdaftar sebagai pemilih
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jakarta Barat menyatakan  satu suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta sangat menentukan masa depan Jakarta lima tahun ke depan.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Humas dan Hubungan antara Lembaga Bawaslu Jakbar Abdul Roup meminta warga  menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta pada 27 November 2024.

"Artinya, pertama, kita mengajak masyarakat itu untuk menggunakan hak pilihnya. Karena satu suara itu kan menentukan lima tahun ke depan  Jakarta," kata saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Kemudian, Roup juga mengingatkan sanksi bagi warga yang mengajak warga lain  menjadi golongan putih (golput).

"Mereka yang menghalang-halangi orang untuk memilih ada sanksi pidana, Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016," kata Roup.

Kini pihaknya sedang menggencarkan patroli hak pilih secara berkala, utamanya untuk mendeteksi warga yang tidak terdaftar sebagai pemilih usai penelitian dan pencocokan (coklit) beberapa waktu lalu.

"Kita koordinasi dengan Panwascam dan teman-teman dari kelurahan untuk melakukan  patroli dan mengawal hak pilih. Sekali patroli bisa menemukan lima sampai enam orang yang belum terdaftar sebagai pemilih," kata Roup.

Orang-orang yang belum terdaftar tersebut, kata Roup, akan direkomendasikan Bawaslu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat dalam pleno berjenjang yang kini sedang berlangsung.

"Kita juga meminta tanggapan dari masyarakat yang ada di sekitar, terutama keluarga-keluarga mereka yang sudah meninggal, apakah masih terdaftar dalam data pemilih atau tidak," kata Roup.

Petugas Bawaslu akan mengarahkan warga bersangkutan untuk memeriksa status kepemilihan melalui aplikasi 'Sidalih'.

"Ya, artinya kalau dalam patroli itu kita membawa aplikasi Sidalih. Mereka tinggal menunjukkan NIK, membuka aplikasi. Nah warga bisa tahu bahwa dirinya masuk pemilih atau tidak. Itu tadi yang aplikasi saya bilang, itu ada di aplikasi di KPU yang juga sudah diberikan kepada kita," pungkas Roup.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Barat menyebut terdapat 1.915.925 pemilih hasil pleno rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran dan daftar pemilih sementara (DPS) tingkat kota.

"Hari Minggu (11/8) kemarin KPU Jakbar sudah melaksanakan pleno DPS sudah melaksanakan pleno tingkat tingkat kota, hasilnya ada 1.915.925 pemilih," kata Katua KPU Jakbar, Endang Istianti saat ditemui di Jakarta pada Selasa (13/8).

Endang melanjutkan bahwa dari jumlah pemilih tersebut, terdapat 949.932 pemilih wanita dan 962.993 pemilih pria.

"Jadi jumlahnya 1.915.925 pemilih kan, itu ada 949.932 pemilih wanita dan 962.993 pemilih pria," kata Endang melanjutkan.

Dalam pleno tersebut, KPU Jakbar juga mengundang pihak Pemerintah Kota Jakbar, Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK) dan juga termasuk Liaison Officer (LO) masing-masing pasangan calon.
Baca juga: PDIP tak ingin tergesa-gesa umumkan cagub Pilkada Jakarta dan Banten
Baca juga: Ahok siap lawan Ridwan Kamil bila direkomendasikan PDIP
Baca juga: Ahok: PDIP tak mungkin usung Anies maju Pilkada Jakarta 2024


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024