Produksi kopinya tinggi, namun sejauh ini klaimnya justru didapatkan daerah lain.

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) memfokuskan pembinaan petani kopi di wilayah ini untuk meningkatkan ekspor kopi hingga ke mancanegara.

"Kami berkomitmen melakukan pembinaan kepada petani-petani kopi agar komoditas ini bisa terkenal ke luar Sumsel hingga mancanegara dengan merek sendiri," kata Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, di Palembang, Rabu.

Ia mengatakan komoditas kopi Sumsel memiliki potensi tinggi, yang sangat besar pengaruhnya bagi petani, sehingga harus fokus membina petaninya.

Meski menghasilkan biji kopi terbaik dari kabupaten di Sumsel seperti Semendo, Empat Lawang, dan Pagaralam, tak banyak nama dagang kopi tercantum dari daerah asal. Namun, kebanyakan merek kopi kemasan berasal dari wilayah lain, contohnya Lampung.

"Produksi kopinya tinggi, namun sejauh ini klaimnya justru didapatkan daerah lain. Hal ini yang sedang kami benahi agar produk kopi Sumsel bisa memiliki brand sendiri," ujarnya.

Dia menjelaskan upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengembangkan bisnis komoditas kopi yang saat ini diprioritaskan adalah bagaimana petani kopi lebih sejahtera dengan mendapatkan bantuan dari pihak ketiga atau CSR untuk memasarkan produk.

"Sumsel pengekspor kopi tinggi juga, akan tetapi produknya kurang terkenal. Saat ini sedang memperbaiki rasa kopi Sumsel dengan membantu pengolahan, hingga pemasaran merek sendiri," katanya lagi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 lahan kopi di Sumsel seluas 267.867 hektare, sedangkan volume produksinya mencapai 212,4 ribu ton.
Baca juga: Gubernur gandeng Kadin untuk luncurkan 'Kopi Sumsel'
Baca juga: Gerakan minum kopi serentak pinggir sungai Sumsel pecahkan rekor MURI

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024