Jadi kami memang menargetkan pertumbuhan DPK itu antara 15-20 persen, secara year on year sudah 15 persen.
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 20 persen di akhir 2024.

“Jadi kami memang menargetkan pertumbuhan DPK itu antara 15-20 persen, secara year on year sudah 15 persen. Namun kita juga mengetahui bahwa kondisi likuiditas, terutama untuk yang di lapangan atau yang di market itu juga mengetat,” kata Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon Ivan Jaya usai Journalist Class, di Jakarta, Rabu.

Ivan merinci, segmen Danamon Privilege menyumbang hampir 65 persen dari total DPK Bank Danamon, sedangkan segmen millennial di Danamon Optimal menyumbang sekitar 25 persen.

Meskipun kontribusi volume DPK dari segmen Optimal masih rendah, ia menegaskan bahwa fokus Perseroan ke depan adalah meningkatkan jumlah rekening baru.
Baca juga: Danamon proyeksikan BI-Rate 6,25 persen bertahan hingga akhir 2024

Untuk mencapai target DPK, Ivan mengatakan bahwa Bank Danamon menyiapkan beberapa strategi utama. Salah satunya adalah dengan menyediakan solusi produk yang sesuai dengan segmen nasabah yang dituju.

Bagi nasabah menengah ke atas, Bank Danamon menawarkan produk Danamon Privilege. Di sisi lain, untuk menarik nasabah baru, Bank Danamon juga memiliki Danamon Optimal hingga meluncurkan kartu debit Danamon Lebih (DL) Pro.

“Melalui tabungan DL Pro, saat buka satu mata uang langsung sembilan mata uang terbuka, kemudian dengan fitur kartu debit yang mempunyai kapabilitas internasional, sehingga dibawa kemana saja, mempunyai fitur auto switching currency, kemudian nilai tukar yang positif, yang baik, yang bisa berkompetisi,” ujar Ivan.

Strategi lain yang diandalkan Bank Danamon yakni dengan memperluas basis nasabah melalui perluasan jaringan kerja sama.

Ia menyebut Bank Danamon bekerja sama dengan sejumlah entitas di bawah Danamon Group, seperti Adira Finance, Home Credit Indonesia, dan Zurich Asuransi Indonesia.

Selain itu, Bank Danamon juga fokus pada pengembangan ekosistem haji dan umrah. Ivan mengatakan bahwa bank telah bermitra dengan lebih dari 60 agen travel untuk menawarkan produk tabungan Wadiah bagi para calon jamaah.

“Kami sudah bekerja sama dengan lebih dari 60 travel agents, sehingga ini juga merupakan strategi yang baik karena dengan travel agent-travel agent tersebut bisa membantu kami untuk mendapatkan nasabah baru, membuka tabungan, tabungannya adalah tabungan Wadiah, itu juga bisa membantu,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Ivan juga menyampaikan bahwa tren segmen nasabah Danamon Privilege terus tumbuh, dengan jumlah nasabah meningkat hingga 25 persen per tahun. Sementara itu, pertumbuhan di segmen Danamon Optimal, yang banyak diisi oleh nasabah generasi millennial mencapai 8-10 persen per tahun.

Menurutnya, saat ini nasabah millennial mulai mencoba diversifikasi produk investasi seperti obligasi pemerintah, reksadana, dan tabungan mata uang asing.

“Mereka sepertinya sudah teredukasi mengenai inflasi, edukasi mengenai nilai tukar itu sudah lebih naik. Jadi tren yang meningkat, saya melihat bahwa diversifikasi itu mulai ada, serta kepemilikan akan produk loan atau pinjaman itu juga lumayan meningkat, terutama dari sisi KPR dan kartu kredit,” ujarnya pula.
Baca juga: Danamon gandeng UB kembangkan pendidikan berkelanjutan
Baca juga: Bank Danamon bukukan laba Rp1,5 triliun pada semester I-2024

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024