Jakarta (ANTARA) - Holding Rumah Sakit BUMN, PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) mengungkapkan, belum akan membangun rumah sakit dalam waktu dekat di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kalau IKN sementara ini belum ada yang langsung di IKN karena kita dapat jatahnya 2025," ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama dan Direktur Medis PT Pertamina Bina Medika IHC Lia G Partakusuma dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Rabu.

Namun demikian, tercatat telah ada RS Pertamina Balikpapan (RSPB) yang akan naik akreditasi menjadi kelas B yang dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari IKN.

Ke depan, lanjut dia, pada September atau Oktober tahun ini bakal dibuka RS Panorama Balikpapan yang naik status ke tipe C yang sebelumnya merupakan klinik.

Baca juga: Holding RS BUMN IHC kerahkan tim medis dukung World Water Forum

"RS Panorama Balikpapan ini RS tipe C yang mungkin sudah 95 persen akan kita buka bulan depan," ujarnya pula.

Lebih jauh, IHC lebih memilih mengembangkan RS di Balikpapan karena di kota tersebut memiliki pangsa pasar yang besar serta potensial.

Pengembangan kedua RS di Balikpapan itu juga didorong karena adanya pertimbangan sudah terdapat beberapa rumah sakit di wilayah IKN, sementara penduduk yang menaungi kawasan tersebut belum terlalu banyak serta fokus IHC saat ini adalah membenahi aset rumah sakit yang tergabung dalam holding itu.

Lia mengakui, ada beberapa tantangan yang dihadapi RS BUMN, salah satunya yakni gedung rumah sakit yang terhitung sudah berusia senja sehingga membutuhkan perbaikan yang meliputi infrastruktur hingga layanan.

"Tantangan RS BUMN kan didirikan udah lama, ada 50 tahun bahkan 100 tahun, yang namanya PTPN, kita perkebunan termasuk BUMN itu sudah 100 tahun. Jadi kita perlu perbaikan infrastruktur, perbaikan SDM, layanan itu yang kita hadapi," pungkasnya.

Baca juga: IHC RSPP sediakan layanan pengobatan kanker dengan BPJS

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024